Acer Aspire One, Keren

Sejak awal, Acer memposisikan Aspire One lebih sebagai perangkat ber-internet dibanding notebook. Hal itu terlihat dari penggunaan sistem operasi khusus untuk Aspire One ini; bukan Windows seperti yang digunakan netbook lain.

Berbasis Linux Linpus, sistem operasi Aspire One membagi aplikasi dalam empat kelompok besar: Connect, Work, Fun, dan Files. Di dalam Connect terdapat aplikasi berbasis internet seperti browser, e-mail client, sampai instant messenger. Sementara di Work, tersedia aplikasi berbasis OpenOffice seperti Writer.

Total ada 17 aplikasi dengan setiap aplikasi diwakili icon yang informatif, membuatnya mudah digunakan tanpa menghabiskan banyak waktu untuk mempelajarinya. Khusus aplikasi Messenger, fungsinya agak istimewa. Aplikasi ini memungkinkan Anda terkoneksi ke 4 instant messenger populer (Yahoo, MSN, Google, dan AIM) secara bersamaan. Namun karena sistem operasinya khusus, kita tidak bisa menambah aplikasi lain yang kita perlukan.

Anda sebenarnya memang tidak bisa menambah banyak aplikasi karena Aspire One cuma menyediakan harddisk SSD 8GB sebagai media penyimpan. Dari jumlah itu, 3,5GB digunakan untuk sistem operasi, yang berarti cuma tersisa 6,5GB untuk data. Untuk mengatasi keterbatasan ini, Acer menyediakan dua slot SD card, dengan salah satunya langsung terintegrasi dengan harddisk.

Ketika kapasitas harddisk internal sudah tidak mencukupi, Aspire One secara otomatis langsung menanyakan apakah Anda ingin menambah kapasitas dengan menancapkan kartu memori SD card. Jika ya, kapasitas kartu memori yang Anda tancapkan langsung dianggap sebagai satu kesatuan dengan harddisk internal. Sebuah solusi cerdas dari Acer.

Secara tampilan, desain Aspire One cukup seksi. Penutup layar glossy memberinya kesan elegan. Layar wide-screen 8,9” yang digunakan netbook ini juga cukup lega untuk bekerja. Tombol QWERTY berukuran 17x16 mm membuatnya lebih nyaman digunakan. Bobotnya yang paling ringan di antara generasi netbook lain (kurang dari 1kg) juga membuat Anda nyaman membawanya berjalan-jalan.

Tentu saja masih ada hal yang membuat kami belum terpuaskan. Permukaan layar dan penutupnya membuat polisi akan dengan mudah mengetahui siapa pengguna netbook ini. Anda yang punya jari cenderung kotor atau berkeringat perlu siaga dengan tisu ketika menggunakan AspireOne. Jika tidak bersiaplah jika pasangan Anda memutuskan hubungan karena menganggap Anda jorok.

Satu lagi kekurangan AspireOne adalah kapasitas baterenya yang hanya 2600mAh. Walaupun sudah menggunakan prosesor hemat daya, kapasitas batere sekecil ini sungguh menyebalkan. Ketika digunakan untuk memutar video HD, netbook ini cuma bertahan sekitar 2 jam saja.

Karena tidak menggunakan Windows, kami tidak bisa mengukur kecepatan performanya. Namun sebagai gambaran, proses loading membutuhkan waktu 20 detik, sementara membuka browser dan OpenOffice cuma 5-6 detik. Secara umum kinerja Aspire One cukup responsif, meskipun ada beberapa kejadian ketika kami bertanya ‘kenapa nih?’ yang ternyata akibat responnya yang agak lambat.

Dengan harga US$ 439, Acer Aspire One menjadi salah satu netbook paling murah di pasaran saat ini, yang salah satu sebabnya adalah penggunaan sistem operasi berbasis Linux. Namun kami tidak menemui alasan bagi Anda untuk takut menggunakannya. Dengan menu sederhana dan icon yang informatif, pengoperasian Aspire One dijamin tidak akan membuat Anda ribet. Yang lebih penting dicatat adalah kapasitas harddisk yang kecil dan ketiadaan Bluetooth, sehingga Anda harus keluar uang lagi untuk menambah kemampuan Aspire One. Selain warna biru, Aspire One tersedia dalam warna putih, merah muda, dan coklat.