Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mito 228: Ponsel Unik, Mendengar Bisa Lewat Pipi

Kompas.com - 23/01/2009, 19:27 WIB

Oleh AW Subarkah

Mendengar tanpa telinga bukanlah sebuah kiasan, tetapi memang bisa menjadi pengertian yang sebenar-benarnya. Ini merupakan solusi baru mengatasi kesulitan mendengar, apakah mereka yang terganggu pendengarannya atau orang normal yang berada di tengah kebisingan.

Ketika baru pertama kali mendengar istilah bone conduction atau konduksi tulang memang masih sulit untuk diterima akal. Namun, ketika mendapatkan kesempatan untuk mencoba sendiri barulah bisa memahami bahwa mendengar tidak harus melalui telinga, bisa melalui pipi, dagu, jidat, atau bagian tulang kepala lainnya.

Aplikasi teknologi konduksi tulang ini belakangan sudah semakin meluas, mulai dari menggantikan fungsi speaker sehari-hari, peralatan mata-mata, sampai alat mendengarkan ketika sedang menyelam. Hal itu termasuk penggunaan untuk mendengarkan musik, terutama perangkat kecil, seperti telepon seluler.

Yang mengejutkan, pada penerapan di ponsel ternyata bukan lagi khusus bagi ponsel berharga mahal, tetapi produk pabrikan China sudah bisa membenamkan teknologi vibrasi benda padat ini. Tentu saja kehadiran ponsel yang harganya kurang dari Rp 2 juta ini langsung mendongkrak daya tarik setelah jenuh dengan fitur ponsel TV dan atau SIM card ganda.

"Untuk menambahkan fitur ini, kami pun harus membayar paten khusus. Selain itu, pada ponsel Mito 228 ini kami juga sudah menggunakan software yang berbeda dari kebanyakan ponsel dari China lainnya," kata Hansen Lie, Direktur Utama Mito Mobile, dalam percakapan dengan Kompas, Desember 2008 di Jakarta.

Produk yang bisa mendengarkan suara audio, apakah itu musik atau komunikasi suara melalui bagian tulang kepala, ini juga belum lama diluncurkan di Jakarta. Hanya memang waktu mencoba produk ini masih berupa prototipe karena produk untuk konsumen belum tersedia untuk pasar di Jakarta waktu itu.

Ponsel dengan fitur vibrasi ini memang bukan yang pertama di dunia, sebelumnya perusahaan ponsel Korea Selatan, Pantech, sudah memperkenalkannya lebih dari setahun lalu dalam bentuk ponsel lipat Pantech A1407PT. Untuk negeri ini memang baru Mito yang mengeluarkan pertama kali dengan ponsel candybar Mito 228.

Sementara perusahaan operator Jepang, NTT DoCoMo, juga sudah mengembangkan ponsel berbentuk arloji yang mereka namakan Wristomo. Perambatan getaran melalui tulang tangan dan disalurkan ke bagian dalam telinga melalui jari-jari tangan yang ditempelkan ke kening. Suatu cara berkomunikasi yang tidak lazim, tetapi dalam waktu singkat diperkirakan bisa menjadi tren yang menarik.

Fitur andalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com