Bagaimana tidak menyenangkan. Di sekitar kampus bertengger kantor- kantor yang berurusan dengan dunia maya. Ada Apple, Microsoft, HP, dan sebagainya.
”Inilah untungnya kampus kami, De Anza dan Foothill. Kedua kampus saudara kembar ini berada di Silicon Valley (Lembah Silikon),” ujar Viktoria Kolesnikova, Director of International Marketing Foohill & De Anza Colleges.
Kedua kampus ini memang tidak berdiri berdampingan. De Anza College ada di Cupertino dan didirikan tahun 1967. Nama itu diambil dari seorang pengembara Spanyol, Juan Bautista de Anza, yang melintas kawasan itu tahun 1776.
Kini, kawasan Cupertino telah berkembang pesat sebagai kota kantor dunia maya, sejak wilayah itu dinyatakan sebagai Lembah Silikon. Dan, sebagai kampus yang cukup besar, De Anza secara khusus menangani para mahasiswa asing yang datang untuk belajar.
”Para mahasiswa asing ini tidak hanya merupakan aset bagi keluarganya, tetapi juga bagi bangsa, negara, dan kami juga. Maka, kepada mereka harus diberi perhatian khusus,” lanjut George Beers, Dekan Foothill College International and Distance Education.
George, yang amat dekat dengan kaum muda ini, juga berharap, ada banyak mahasiswa dari Indonesia mau melanjutkan studinya ke De Anza atau Foothill Colleges.
Berbeda dengan De Anza maupun Foothill di San Francisco, Seattle Central Community College (SCCC) berada di tengah-tengah kota Seattle, AS. Sebagaimana keberadaannya di tengah kota, kampus SCCC ”terpencar-pencar”, meski jaraknya amat dekat.
”Seluruh tempat kuliah, kantor pusat, maupun tempat untuk berolahraga bisa dicapai dengan berjalan kaki, dalam waktu singkat,” kata Leslie Peters Aest, Director of International Marketing International Education Programs, saat berbicara dengan Kompas.