Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan AS Sita 50 Ton Opium Taliban

Kompas.com - 08/10/2009, 15:27 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Operasi gabungan pasukan Amerika Serikat dan Afganistan berhasil menyita 50 ton opium dan menewaskan 17 gerilyawan Taliban di Afganistan bagian selatan, Rabu. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Mohammad Zahir Azimi, mengatakan, jumlah opium yang disita itu merupakan yang terbanyak dalam waktu belakangan ini. Harga 50 ton opium itu ditaksir mencapai lima juta dollar AS.

Dalam operasi gabungan yang berlangsung lima jam itu, tentara diterjunkan dari sejumlah helikopter ke Distrik Kajaki, Provinsi Helmand, sumber sebagian besar heroin dunia. "Kami menyita dan menghancurkan 30 ton pupuk, 1.000 kotak peluru senapan AK-47, senapan mesin, dan senjata-senjata lain," kata Azimi.

Ia menambahkan, sebuah pabrik pembuat bom-bom yang dikendalikan dari jarak jauh juga dihancurkan. "Sebanyak 17 gerilyawan Taliban tewas, tiga orang ditahan. Pasukan gabungan juga menghancurkan sebuah pabrik untuk membuat heroin," katanya.

Ia mengatakan, pupuk yang dihancurkan adalah salah satu jenis pupuk yang digunakan untuk membuat bom (IED), senjata utama dalam persenjataan Taliban dan penyebab banyak kematian di kalangan pasukan yang berada di bawah komando AS dan NATO. Tahun ini sudah lebih dari 400 tentara asing tewas di Afganistan, angka itu lebih banyak dari tahun 2008.

Provinsi Helmand merupakan salah satu daerah paling rawan di Afganistan. Heroin yang diproduksi di sana membantu dana bagi pasokan senjata Taliban. Afganistan menghasilkan sekitar 90 persen opium dunia yang digunakan untuk membuat heroin yang dijual di pasar-pasar gelap Eropa dan Asia Tengah. PBB menyebut nilai ekspor narkotika Afganistan sekitar 3,4 miliar dollar AS per tahun dan para pejabat Afganistan mengatakan, dari keuntungan hasil penjualan obat bius itu Taliban memperoleh sebanyak 100 juta dollar per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com