Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Transnusa Selamat dari Celaka di Atas Laut Sawu

Kompas.com - 22/10/2009, 16:51 WIB

ENDE, KOMPAS.com -  Pesawat Transnusa jenis Fokker 50 dengan nomor penerbangan RIU 364 yang baru lepas landas sekitar 5 menit dari Ende tujuan Kupang nyaris celaka di  Laut Sawu, Kamis (22/10).

Pesawat yang mengangkut 48 penumpang itu tiba-tiba mengalami kerusakan mesin pada baling-baling sebelah kanan. Begitu lepas landas pukul 08.15, gangguan mesin terjadi di ketinggian 4.000 kaki atau sekitar 30 kilometer (km) dari Ende. Sementara saat itu pemandangan di bawah adalah gelombang laut yang menggelora.

Pilot Transnusa, Agus Maruf saat itu juga memutuskan pesawat mendarat kembali ke Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende. Seluruh penumpang pun turun dalam keadaan selamat.  

"Saat lepas landas padahal cuaca bagus. Tapi begitu pesawat terbang sekitar 5 menit, terlihat dari kaca baling-baling di sebelah kanan berhenti, saya merasa ngeri sekali. Kemudian pramugari mengumumkan pesawat terpaksa kembali ke Ende karena ada gangguan teknis," kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ende, Abdul Syukur.

Turut di dalam pesawat itu Bupati Nagekeo, Yohanes Samping Aoh, serta 12 anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur. Akibat kerusakan mesin itu, tiga penerbangan Ende-Kupang hari Kamis dibatalkan.

"Waktu kejadian saya merasakan pesawat tidak terus naik, tapi malah turun. Baling-baling sebelah kanan juga tidak berputar. Pesawat lalu berbelok ke kiri, dan mendarat lagi. Saat itu saya hanya pasrah berdoa pada Tuhan, dan akhirnya bersyukur, kami bisa turun dengan selamat," kata Wakil Ketua Sementara DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Willy Nurdin.

Menurut Agus Maruf , dia memang memutuskan pesawat kembali ke Ende demi keselamatan penumpang.  "Pesawat mengalami gangguan teknis pada mesin sebelah kanan. Ada kebocoran oli. Sebagaimana mobil, jika oli bocor bisa mengakibatkan kebakaran mesin, maka saat itu saya memutuskan untuk mematikan baling-baling di sebelah kanan, dan mendarat di Ende. Ini demi keselamatan penumpang," katanya.

Namun di sisi lain, masalah baru muncul ketika nasib penumpang terlantar. Mereka yang memiliki urusan penting terpaksa menunda keberangkatan tanpa kejelasan. Padahal penumpang tidak hanya berasal dari Ende, melainkan juga dari luar kota, seperti Nagekeo, Ngada, Manggarai, dan Manggarai Timur.

Pihak manajemen Transnusa akan mengembalikan uang penumpang sesuai dengan harga tiket yang dibeli, jika penumpang meminta uang mereka kembali.  Penumpang yang tetap berniat melanjutkan perjalanan ke Kupang, akan diberangkatkan jika pesawat sudah diperbaiki. Diperkirakan perbaikan mesin selesai hari Jumat (23/10), dan penerbangan normal kembali, Sabtu (24/10) mendatang.

"Ini penerbangan dari Ende, bukan dari Ruteng atau Labuan Bajo. Jadi bagi penumpang yang berangkat dari Ende, meski berasal dari luar kota, kami tidak mengganti akomodasi untuk penginapan, konsumsi, maupun transportasi. Sebab mereka berangkat dari daerah asal. Kecuali penumpang transit di Ende, misalkan penerbangan dari Ruteng ke Kupang lalu terpaksa transit (menginap) di Ende, maka akomodasi akan kami tanggung," ujar Manager General Sales Agent (GSA) Transnusa Ende, Heri Wongge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com