Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Smartphone

Samsung Galaxy S, Mendemokratisasi Pengguna

Kompas.com - 29/07/2010, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep demokratisasi pengguna lewat ponsel pintar tampaknya akan menjadi pilihan pada tahun ke depan. Konsep ini sesungguhnya mengajak orang untuk bebas melakukan apa saja dengan lebih banyak pilihan. Ini sangat berbeda dengan peran ponsel sebelumnya, di mana pengguna seolah dibatasi oleh fitur yang disediakan oleh sebuah ponsel pintar.

Ketika meluncurkan Samsung Galaxy S, JK Shin, President and Head of Mobile Communications Business telah mencanangkan hal tersebut. "Galaxy S adalah perangkat yang sempurna untuk masyarakat di seluruh dunia yang menginginkan sesuatu yang luar biasa. Mereka akan lebih efektif, produktif, dan terkoneksi lebih baik, dan sejalan dengan kehidupan mereka," ujarnya.

Kedemokratisasian Samsung Galaxy sebenarnya sudah terbaca ketika membuka homescreen. Sebanyak tujuh homescreen diberikan, sehingga pengguna bebas menyisipkan apapun di setiap homescreen sesuai keinginannya. Tentu dengan kebebasan menaruh wallpaper pada setiap homescreen. Dengan begitu, Anda tak perlu lagi "lari" ke menu utama, sebab fitur-fitur maupun menu penting sudah Anda siapkan di tujuh homescreen tadi.

"Demokrasi" juga bisa dinikmati pada aplikasi Think Free. Ini adalah aplikasi untuk membuat file Words, Excel, juga PowerPoint baru. Sebelumnya, Anda harus membeli aplikasi untuk bisa melakukan pekerjaan mengetik teks, membuat sheet, maupun bikin presentasi. Dengan kata lain, untuk mengerjakan tugas layaknya pada perangkat lunak bikinan Microsoft, tak harus melalui ponsel dengan OS Windows Mobile. Kini, dengan Android pun bisa dan kompatibel dengan  Microsoft Office 2007.

Sebagai perangkat yang berfungsi menjadi asisten pribadi, Galaxy S pun siap sedia. Kali ini melalui fitur Write and Go. Apa yang disodorkan oleh fitur ini adalah melakukan penyimpanan dan pengorganisasian teks yang dapat ditulis kapan pun, untuk kemudian didistribusikan bagi keperluan apa saja. Apakah disimpan untuk suatu kali ditambahkan teks (saving text), atau akan dikirimkan melalui SMS sesegera mungkin, bisa pula dikirim via email, bahkan menjadikan teks sebagai memo atau melengkapi catatan harian (calendar).

Sekarang, bagaimana dengan aplikasi, apakah melulu sangat tergantung kepada Android Market?

Ternyata Samsung pun mengembangkan store sendiri bernama Samsung Apps. Artinya pengguna punya hak menentukan pilihannya. Mana aplikasi yang sesuai dengan dirinya, mana yang lebih terjangkau. Ibaratnya, pengguna disodori dua toko yang saling menjual konten serupa. Kata Pambudi B Sudirman, Product Marketing Manager, Samsung Mobile PT SEIN, aplikasi pada Samsung Apps masih digratiskan sampai saat ini.

Jika Anda penyuka diary (catatan harian), sebuah fitur bernama Mini Diary akan memberikan kebebasan untuk membuat catatan plus memasukkan foto. Lalu simpan. Ini seperti Anda berbicara dan menumpahkan perasaan ke ponsel Anda. Serunya, desain dan lay out Mini Diary sangat impresif.

Ada banyak lagi, fitur-fitur demokratif yang ditawarkan ponsel seharga Rp 6,5 juta ini. Sekarang, kita bisa memahami bahwa konsep ponsel telah berubah. Ia tidak melayani kita apa adanya. Tapi memberikan kebebasan untuk berekspresi. Kita tidak tergantung pada apa yang ditawarkan oleh ponsel, tapi sebaliknya. Ponsel lah yang akan mengikuti kehidupan kita. Isinya, fiturnya, tergantung dari kita si empunya ponsel.

Begitulah yang dimaksud dengan konsep "Demokratisasi Ponsel Pintar", (ANDRA/FORSEL)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com