Kenapa Rama Berbohong?

JAKARTA, KOMPAS.com — Eko Ramaditya Adikara, bloger tunanetra, mengaku telah melakukan kebohongan kepada publik dengan mengklaim sejumlah musik game Jepang sebagai karyanya. Rama mengakui hal ini dalam pernyataan tertulis yang ditandatangani di atas kertas bermeterai.

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Kamis (19/8/2010), Rama mengakui, kebohongannya bermula pada tahun 2003 saat ia masih menjadi mahasiswa. Kala itu ia diundang oleh sebuah stasiun radio dalam acara perbincangan dalam bahasa Inggris.

"Saya menjadi bintang tamu. Saya kan tunanetra, rasanya waktu itu hebat kalau memiliki sesuatu yang berbeda. Saya lalu mengakui kebohongan publik (menjadi komposer game Jepang) di sana," tuturnya.

Saat mengucapkan kebohongan itu, ia mengaku tidak memikirkan efek yang akan timbul padanya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mengaku kerap terbebani oleh pernyataannya sendiri. "Saya memikirkan orangtua dan teman-teman saya, bagaimana kalau mereka tahu yang sesungguhnya," ungkap Rama.

"Butuh waktu panjang untuk berani mengakui hal ini. Saya membenarkan kabar bahwa saya telah melakukan kebohongan publik. Secara resmi saya meminta maaf kepada siapa pun yang dirugikan karena berita ini," akunya.

Rama dikenal sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang. Meski tunanetra, ia adalah seorang bloger. Ia tidak mengalami kesulitan mengetik di papan ketik komputer. Ia bahkan gandrung main game dan menonton film. Ia menikmati film hanya dengan mendengar suara.

Ia juga tidak mengalami hambatan untuk bepergian sendiri. Karena talenta yang dimilikinya di tengah keterbatasan fisik, Rama juga dikenal sebagai seorang motivator.