Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei, Keajaiban China

Kompas.com - 20/08/2010, 09:39 WIB

KOMPAS.com - Awal tahun 2000 Huawei, vendor teknologi komunikasi asal China, masih dipandang sebagai "Daud", perusahaan kecil, yang menantang "Goliath", perusahaan-perusahaan raksasa seperti Ericsson, Nokia, Siemens, Alcatel, Lucent, Motorola, dan Samsung. Ketika sejumlah raksasa-raksasa itu bersatu (Nokia-Siemens dan Alcatel-Lucent) untuk menguatkan posisi mereka secara global, Huawei merangsek maju seorang diri. Hasilnya, "anak bawang" yang didirikan oleh seorang bekas perwira Tentara Pembebasan Rakyat, Ren Zhengfei, pada tahun 1988, kini telah menjelma menjadi "Goliath" baru.

Di awal tahun 2000, Huawei mempekerjakan tak lebih dari 20 ribu pegawai di seluruh dunia. Kini, dalam 10 tahun, jumlah pegawainya meningkat hampir 500 persen yaitu mencapai 95 ribu orang, 27 ribu di antaranya tersebar di luar China. Pada tahun 2000 pendapatan Huawei baru 100 juta dollar Amerika. Pada akhir 2009 pendapatannya melesat mencapai 21,8 miliar dollar Amerika dan ditargetkan meningkat 20 persen pada tahun 2010.

Saat ini Huawei melayani 45 dari 50 operator papan atas di seluruh dunia. Teknologi huawei telah diaplikasikan di lebih dari 100 negara, termasuk di kandang para raksasa seperti di Jerman, Perancis, dan Swedia. Kita tahu Jerman adalah "kampung halaman" Siemens, Swedia Ericsson, Perancis Alcatel

Boleh lah dibilang, perusahaan yang awalnya hanya merupakan agen penjual switch PBX (private branch exchange) untuk sebuah perusahaan komunikasi di Hongkong, kini telah menjadi perusahaan jaringan telekomunikasi terdepan, sejajar dengan Ericsson, Siemens, dan Motorola yang notabene telah ada sejak zaman sebelum perang dunia pertama.

Wireless Marketing Departement Vice President Huawei Bob Cai menyebutkan, Huawei menjadi nomor satu untuk Mobile Softswitch dengan menguasai 39 persen market share. Untuk RAN Huawei berada di posisi kedua dengan market share 21 persen (Dell O'ro 2009 Q4). Selanjutnya, untuk Mobile Broadband Network Provider Huawei juga nangkring di posisi pertama (Dell O'ro 2009) dengan pangsa pasar 28 persen.

"Bagi kami tidak penting menjadi nomer satu atau dua yang penting bagaimana memenuhi apa yang diinginkan konsumen," ucap Bob merendah.

Menggeliat di Shenzhen Raksasa baru itu menggeliat di Shenzhen, kota kedua terbesar di Provinsi Guang Ðong, setelah Guang Zhou. Shenzhen sendiri adalah keajaiban karena pertumbuhannya yang cepat. Desa nelayan miskin 30 tahun lalu itu kini merupakan kota metropolitan baru.

Kompas.com bersama sejumlah media beberapa waktu lalu mengunjungi kantor pusat Huawei, sekitar 40 kilometer di sebelah utara pusat kota Shenzhen. Kami juga berkesempatan meyambangi kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan (Riset and Development Centre) Huawei di Shanghai.

Di Shenzhen, selain gedung kantor pusat, di areal seluas dua kilometer persegi Huawei membangun sentra logistik, pusat data, pusat pendidikan, juga perumahan bagi karyawan.

Ada 30 ribu karyawan bekerja di sana. Mereka tidak hanya warga negara China, tapi juga mancanegara. Ada orang Amerika, India, dan dari berbagai negara di Eropa. Mereka menyebut kantor pusat ini sebagai "kampus" karena di sinilah tempat orang belajar, meneliti, mengembangkan, dan menjual berbagai produk teknologi komunikasi informasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com