Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konvergensi Jaringan Optik, Telkom Pilih Alcatel Lucent

Kompas.com - 05/09/2010, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menganggarkan Rp 170 miliar untuk mempercayakan pembenahan jaringan backbonenya kepada penyedia jaringan Alcatel-Lucent (ALU).

"Kami mengeluarkan investasi Rp 170 miliar dari belanja modal 2010 untuk mengkonvergensi IP dan jaringan-jaringan optik. Serta untuk meningkatkan lalu lintas data dan menyederhanakan jaringan," kata Eddy Kurnia, VP Public Relation and Marketing Communication Telkom, Kamis (2/9/2010) lalu.

Tahun ini Telkom menganggarkan belanja modal sebesar Rp 20,6 triliun, atau lebih tinggi 6,25 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 19,2 triliun.

Executive General Manager Divisi Akses Telkom Muhammad Awaluddin menambahkan ALU akan membenahi Node Metro Etehernet untuk area Jakarta, Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan.

"Program konvergensi jaringan dilakukan sejak 2007 dan sebagian besar sudah selesai. Selain ALU, vendor lain yang kami percayakan adalah Huawei dan Tellabs," ungkapnya.

Menurut Awaluddin, tujuan melakukan konvergensi adalah untuk meningkatkan kapasitas backplane Metro Ethernet Transport Telkom sehingga mampu melewati 200 Gbps dari kapasitas saat ini 10 Gbps. Metro Ethernet Transport digunakan sebagai penghubung antara infrastruktur layer access sampai ke layer backbone, dan IP core network.

Head of Alcatel-Lucent Activity in Indonesia Frederic Chapelard menjelaskan, solusi Converged Backbone Transformation (CBT) milik ALU dapat mengatasi tantangan-tantangan operasional dan konsumsi energi yang diakibatkan dari peningkatan lalu-lintas, sambil menyederhanakan pengelolaan dari perangkat jaringan yang ada.

"Solusi IP dan optik kami yang terpadu memberikan sebuah arsitektur baru bagi Telkom yang akan secara drastis menurunkan biaya transport yang dapat dipercaya dari lalu-lintas ber-volume tinggi sambil memberikan platform yang kuat untuk memulai dan mendukungan layanan baru yang inovatif," jelasnya.(KONTAN/Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com