Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sensor BlackBerry

Onno: Blokir Situs Porno Enggak "Urgent"

Kompas.com - 11/01/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sensor terhadap situs porno di layanan internet BlackBerry dinilai pengamat teknologi informasi Onno W Purbo sebagai hal yang tidak urgent atau tidak mendesak. Potensi penyebaran pornografi lewat BlackBerry mungkin tak seheboh yang digembar-gemborkan selama ini.

"Pengguna BlackBerry di Indonesia cuma dua jutaan. Itu pun sebagian besar hanya untuk e-mail, chatting, social networking. Kalaupun nge-web, pasti sebagian besar untuk kerjaan. Mana enak sih ngelihat situs porno pake BB?" kata Onno dalam wawancara virtual yang dimuat Wiki Open Source Telkomspeedy.

Menurutnya, akan lebih mendesak membendung penyebaran pornografi langsung di sekolah-sekolah atau akses internet di kantor-kantor. "Saat ini ada 240.000 sekolah memang baru 20.000-an yang ada internetnya. Tapi, itu masa depan dari 46.5 juta anak bangsa. Saya pribadi melihat sekolah jauh lebih urgent daripada BB untuk bangsa Indonesia," ungkapnya.

Desakan agar RIM segera menyensor BlackBerry datang dari Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pekan lalu. Ia beralasan, hal itu sesuai dengan undang-undang dan semua penyedia layanan internet telah menyaring konten pornografi, kecuali layanan BlackBerry.

Menanggapi permintaan Menkominfo, RIM pun akhirnya siap mematuhi. Dalam pernyataannya, Senin (10/1/2011), RIM akan segera memasang filter pornografi di BlackBerry jika hal tersebut memang menjadi prioritas pemerintah. Penyaringan konten pornografi hanya salah satu dari total tujuh tuntutan pemerintah kepada RIM. Sebelumnya RIM sudah memenuhi permintaan seperti membuka kantor resmi di Indonesia dan membangun service center di berbagai kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com