Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Senang "Data Center" BlackBerry di Indonesia

Kompas.com - 11/01/2011, 18:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI mendukung kebijakan pemerintah yang mendesak Research In Motion (RIM) untuk membangun data center BlackBerry di Indonesia. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pembangunan data center BB di Indonesia tersebut akan mempermudah kepolisian dalam mengumpulkan bukti elektronik, terutama yang berupa percakapan melalui BB.

"Kalau untuk kebaikan masyarakat kita mendukung, apalagi terkait penegakan hukum, di mana kita membutuhkan alat bukti, terutama bukti elektronik, karena itu digunakan untuk informasi bukti kejahatan," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Boy mengatakan, selama ini pihak kepolisian mengalami kesulitan mendapatkan bukti elektronik berupa percakapan melalui BB karena server BB berada di luar negeri. "Untuk mendapat akses di BB tidak mudah karena server-nya di luar negara kita," katanya.

Padahal, para pelaku kejahatan sangat mungkin menggunakan media komunikasi BB dalam berkomunikasi. "Makanya dengan pertimbangan seperti ini perlu dievaluasi," tambah Boy.

Setiap operator atau pemberi layanan komunikasi yang beroperasi di Indonesia, kata Boy, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penegakan hukum. "Seperti dalam kasus teroris, narkoba, korupsi, memberikan akses penyidik dalam mendapat bukti elektronik," katanya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menuntut RIM untuk membangun server dan data center di Indonesia, selain membentuk filter akses pornografi. Pemerintah meminta RIM untuk membuka server di Indonesia agar aparat hukum dapat dengan mudah melacak pelaku kejahatan, khususnya kejahatan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com