Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Malaysia Diserang

Kompas.com - 17/06/2011, 03:14 WIB

NEW YORK, KAMIS - Aksi para peretas (hacker) dunia maya kembali membikin heboh. Tidak tanggung-tanggung, kali ini situs web pemerintah dua negara, Amerika Serikat dan Malaysia, ”digarap” hingga tak berkutik.

Para peretas, yang mengklaim diri kelompok Lulz Security, beraksi dan melumpuhkan situs web umum milik dinas rahasia AS (CIA), Rabu (15/6). Seharian, situs web itu tak dapat diakses dari mana pun di dunia. Baru malam harinya situs CIA bisa kembali diakses, tetapi secara sporadis.

”Kami sedang mempelajari laporan tentang itu,” ujar salah seorang juru bicara CIA.

Namun, menurut penulis buku Inside Cyber Warfare: Mapping the Cyber Underworld, Jeffrey Carr, kelompok peretas tidak sampai bisa mengakses data sensitif milik CIA.

Tidak ada satu bukti atau jejak pun yang menunjukkan kelompok peretas itu berhasil membobol masuk dan ”mengacak-acak” data penting yang tersimpan di dalam jaringan komputer internal CIA.

”Yang coba mereka lakukan sebatas ingin menyombongkan diri, betapa hebatnya mereka. Orang-orang (peretas) ini cuma ingin mempermalukan mereka yang sistemnya diretas tersebut sekaligus menyatakan sistem keamanan kalian itu sampah,” ujar Carr.

Sebelumnya, kelompok peretas itu juga mengaku bertanggung jawab meretas situs web milik Senat AS, sejumlah perusahaan raksasa seperti Sony Corp, News Corp, dan jaringan televisi milik US Public Broadcasting System. Beberapa korban lainnya adalah Dana Moneter Internasional (IMF), produsen pesawat Lockheed Martin Corp, Citigroup Inc, Google, dan Michaels Stores.

Selain membobol masuk, kelompok itu juga mengubah tampilan situs web (deface) yang mereka ”garap”, mem-posting informasi dan data pelanggan serta administrator situs, dan juga membongkar konfigurasi jaringan situs itu.

Dari Washington juga dilaporkan, situs web publik milik Senat AS kembali dibobol untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Namun, dipastikan para pembobol tidak sampai mengakses data sensitif.

”Kami berhasil mengalahkan dan menjauhkan mereka (para peretas) dari jaringan kerja utama Senat,” ujar Martina Bradford, penanggung jawab pengamanan Senat AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com