Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Social Game yang Menguntungkan

Kompas.com - 24/06/2011, 09:24 WIB

KOMPAS.com - Perkembangan industri game kini tak sekadar untuk hiburan bagi penggunanya. Berkembangnya sosial media ternyata juga mempengaruhi perkembangan "social game" di mana aplikasi-aplikasi game mulai masuk ke dalam sosial media. Kenyataan ini, bisa jadi lahan subur untuk meraup keuntungan bagi para developer.

Sebelum bicara tentang bisnis model, sebaiknya developer menganalisis behaviour para gamer. "Gamer itu ada bermacam-macam. Ada Core Gamer, Status Gamer, Actual Gamer, dan Social Gamer. Sebelum masuk ke dalam bisnis game anda harus tahu dulu akan masuk ke pasar gamer yang mana, di antara empat jenis gamer ini," ujar Marlin Sugama, Co-Founder of Main Studios, salah satu pembicara dalam seminar Sparx Up dengan tema "The Rise of Social Game" di IDS, Epicentrum, Jakarta, Kamis (23/6/2011).

Menurut Marlin, Core gamer adalah pemain game yang menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk bermain game. Bahkan bisa tiga hari tiga malam berada di depan layar komputer atau perangkat game miliknya. Sedangkan Status Gamer adalah pemain game yang hanya senang mengumpulkan gadget-gadget yang di dalamnya menyediakan aplikasi game. Status gamer bahkan tidak pernah menamatkan setiap game yang dimainkannya karena yang dicari hanya status sosial bahwa ia pencinta game dan memiliki semua gadget dan peralatan game dari produk lama hingga produk terbaru.

Actual gamer adalah pemain game yang hanya memainkan game di sela-sela kesibukan melalui handphone, laptop, atau tablet miliknya. Sedangkan social gamer adalah pemain game yang memainkan aplikasi game melalui sosial media dengan tujuan memperluas jaringan pertemanan.

"Orang yang bermain game di Facebook belum tentu masuk kategori social gamer. Kalau dia tidak bertujuan memperluas pertemanan dan hanya memainkan aplikasi secara terus-menerus, dia bisa masuk kategori core gamer," tambah Marlin.

Setelah mengetahui jenis-jenis gamer dan perilakunya, developer game bisa mulai membangun game dengan fokus kepada satu jenis gamer. Social gamer adalah salah satu pasar yang bagus pada masa kini karena meningkatnya jumlah pengguna sosial media cukup signifikan untuk menjadi target bisnis game.

Berdasarkan data dari Dean Takahashi yang dijelaskan Marlin, untuk membangun social media game, seorang developer membutuhkan budget minimal 100.000 - 300.000 dollar AS dengan developing time selama 4 hingga 12 minggu, dan developing team berjumlah minimal 10 orang. Setelah game dibangun dan dipublikasikan, hal penting yang harus selalu dilakukan adalah melakukan weekly feature update dan merespon balik setiap feedback dari pengguna.

"Weekly feature update harus rutin dilakukan, kalau tidak, gamer akan bosan. Namun, update mingguan ini membutuhkan biaya yang besar, jadi Anda juga harus memikirkan timbal balik uang dari gamer. Jangan bangga game anda dimainkan ratusan ribu bahkan jutaan pengguna, tapi kalau tidak ada uangnya, percuma Anda berbisnis game," ungkap Marlin.

Untuk mendapatkan penghasilan dari bisnis game ini, developer harus menentukan bisnis model yang dijalankannya.

Untuk mendapatkan penghasilan dari bisnis game ini, developer harus menentukan bisnis model yang dijalankannya. Bisnis model untuk video game adalah dimulai dari developer ke publisher, hingga ke end user. Sedangkan bisnis model untuk mobile game adalah dimulai dari developer ke perusahaan porting, lalu ke publisher, baru sampai ke end user.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com