Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wawancara

Sagad: Dasarnya "Social Network"

Kompas.com - 16/09/2011, 10:37 WIB

KOMPAS.com - Sanny Gaddafi yang kini mulai aktif mengurusi Jakarta Founder Institute (JKTFI) mengawali debut di bisnis digital dengan mendirikan sebuah layanan online pertemanan terinspirasi Friendster. Kesuksesan jejaring pertemanan itu membuatnya penasaran ingin membuat jejaring sosial yang sama persis dengan nama Fupei.

Saat itu ia masih berstatus mahasiswa Univesitas Bina Nusantara jurusan Teknologi Informasi dan Statistik. Tak ada niat untuk menjadikan jejaring sosial yang dibangunnya tersebut menjadi sebuah bisnis. Namun, setelah lulus kuliah dan mendapat investor, ia sadar, apa yang dibangunnya bisa menghasilkan uang. Ia pun mengurusi Fupei.com bersama investor.

Meski hanya bertahan 9 bulan berjalan bersama investor, hingga kini Sanny masih mempertahankan Fupei karena jejaring sosial tersebut memiliki nilai sejarah bagi dirinya secara pribadi. Ia kemudian membangun start up lainnya seperti Bundagaul.com, Pendek.in, Infoiklan.com, Sixreps, Superbestdeal.com, Autosally.com, dan Travelnesia.com.

Aktifitas di dunia bisnis digital membantunya mengenal pendiri-pendiri start up yang lain, salah satunya Natali Ardianto. Pertemuannya dengan Natali, tanpa sengaja justru melahirkan terbentuknya komunitas #StartUpLokal. Pengalamannya mengikuti program Founder Institute di Silicon Valley bersama Novistiar Rustandi juga menginspirasi Sanny untuk membuat program yang sama di Jakarta dan melahirkan Jakarta Founder Institute (JKTFI).

Sanny pun berbagi pengalamannya kepada Kompas.com di sela-sela acara Jakarta Founder Institute, di Jakarta, akhir Agustus 2011 lalu. Berikut wawancara dengan Sanny. .

Bisa diceritakan awal mula mendirikan bisnis digital?

Awalnya saya tidak berniat untuk berbisnis digital. Saya punya background TI karena kuliah saya adalah jurusan Teknologi Informasi dan Statistik. Saat kuliah, sekitar tahun 2004, saya harus freelance untuk menjadi web developer dan saya pun membuat website hanya untuk portfolio. Saya terinpirasi dari kesuksesan Friendster (FS) dengan jejaring sosialnya. Iseng saya coba buat yang sama persis dan ternyata bisa. Saya terbantu dari keanggotaan FS karena banyak anggota FS yang juga daftar ke Fupei.com. Setelah lulus kuliah, saya malah mendapatkan investor. Meskipun hanya berjalan 9 bulan dengan investor, sampai sekarang saya masih mempertahankan Fupei.com dan mengurusinya sendiri.

Mengapa memilih untuk tetap mempertahankan Fupei?

Banyak anggota Fupei.com yang menggunakan Fupei karena mereka bangga menggunakan aplikasi buatan lokal, asli Indonesia. Selain itu, kalau FS dan FB untuk mencari teman lama, maka mereka pakai Fupei untuk cari teman baru. Banyak yang mendapat teman baru, bahkan bejodoh di Fupei. Maka, meskipun sudah tidak berjalan dengan investor, sampai sekarang saya masih mempertahankan Fupei karena ada nilai sejarahnya buat saya secara pribadi.

Bisa diceritakan berdirinya Bundagaul.com, Pendek.in, Infoiklan.com, Sixreps, Superbestbeal.com, Autosally.com, dan Travelnesia.com?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com