Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Kutilang sebagai Sensor Bahaya Tsunami

Kompas.com - 05/10/2011, 21:19 WIB

Jakarta, KOMPAS.com - Tiga anak asal Papua, yaitu Demira Yikwa, Yohana Oprawiri, dan Albertina Beanal, menciptakan sistem peringatan dini tsunami dengan burung kutilang sebagai sensornya. Hasil karya tiga anak Papua tersebut dipamerkan dalam ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2011 yang berlangsung pada tanggal 4-5 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center.

Dalam sistem peringatan dini tsunami tersebut, burung kutilang ditempatkan di dalam sangkar yang telah dilengkapi dengan switching. Bagian switching pada sangkar dihubungkan dengan mikrokontroler, motor, lonceng, panel surya, dan aki sehingga bisa memberi peringatan saat sebuah tsunami akan terjadi.

"Burung itu suka panik. Waktu burung panik, dia akan berusaha keluar sangkar. Jadi akan menabrak-nabrak sangkar. Kalau burung menabrak, sangkar akan ada sinyal ke mikrokontroler yang lalu dikirim ke motor. Motor akan bergerak sehingga lonceng berbunyi," kata Demira menjelaskan cara kerja sistem peringatan dini yang diciptakannya. Menurut Demira, untuk membedakan kepanikan burung dengan kebetulan menabrak sangkar, mikrokontroler didesain sehingga hanya mengirimkan sinyal ketika burung sudah 10 kali menabrak.

Dengan mekanisme di atas, sistem peringatan dini tsunami ini mampu bekerja lebih akurat dan mencegah kepanikan penggunanya. Yang unik, sistem peringatan dini ini dirancang dengan sumber tenaga matahari sehingga ramah lingkungan. Bagian atas sistem dilengkapi panel surya yang terhubung dengan aki. Dengan rancangan sederhana dan ramah lingkungan, Demira mengatakan bahwa sistem peringatan dini ini bisa dipakai oleh banyak warga.

Mengungkapkan latar belakang pembuatan sistem peringatan dini ini, Demira yang ditemui Kompas.com hari ini mengatakan, "Papua juga bisa terkena tsunami. Alat ini bisa berfungsi membantu orang Papua. Saya memang tinggal di pegunungan, tetapi saya punya teman yang tinggal di pantai, jadi ini bisa untuk mereka."

Boleh jadi, sistem peringatan dini buatan Demira dan teman-temannya bisa menjadi alternatif. Menurut Demira, banyak sistem peringatan dini saat ini yang tak berfungsi dengan baik dan harganya pun mencapai miliaran. Dengan sistem peringatan dini buatannya, warga bisa memperoleh keselamatan dengan perangkat yang lebih murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    Gadget
    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Gadget
    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Software
    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Internet
    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Game
    Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

    Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

    Software
    Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

    Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

    Software
    Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

    Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

    Gadget
    Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

    Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

    Gadget
    Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

    Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

    e-Business
    Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

    Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

    Game
    'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

    "Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

    Game
    Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

    Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

    e-Business
    Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

    Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

    e-Business
    Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

    Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

    Hardware
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com