Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kriminalitas

Kalau Mau Cepat Ungkap Mayat, Bikin E-KTP

Kompas.com - 19/10/2011, 08:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penemuan beberapa mayat tanpa identitas yang belakangan ini terjadi membuat polisi kesulitan dalam mengungkap pelaku kejahatan. Pasalnya, perlu diketahui identitas mayat itu terlebih dahulu hingga akhirnya polisi merangkai motif pelaku. Sebenarnya proses pengungkapan mayat tanpa identitas ini bisa dipercepat apabila kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP sudah ada.

Demikian disampaikan Kasat Jatantras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Rabu (19/10/2011), saat dihubungi wartawan. "Kesulitan kami itu karena kami belum ada single identity number," ujarnya.

Helmy mengungkapkan dalam e-KTP yang bersifat identitas tunggal, pemerintah memiliki catatan sidik jari, gigi, bola mata yang terekam secara digital. Lebih baik lagi kalau menyimpan data sampel DNA. Dengan begitu, apabila ditemukan mayat tanpa identitas, polisi tinggal mencocokkan sampel mayat dengan data digitalnya. Yang ada saat ini, polisi harus menelusuri identitas korban secara manual.

"Yang bisa kami lakukan secara manual diumumkan ke masyarakat. Jadi lama. Makanya kalau mau cepat keungkap, ya cepat bikin e-KTP untuk membantu polisi. Itu masalah yang kami hadapi sejak kasus Ryan," kata Helmy.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua mayat tak beridentitas ditemukan pekan lalu. Pada Jumat (14/10/2011) siang, sesosok mayat ditemukan di dalam kardus televisi yang diletakkan di Jalan Kramat Raya, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ciri-ciri mayat itu adalah memiliki tinggi 155 cm, berkulit kuning langsat, dan hanya mengenakan pakaian dalam.

Belum selesai pengungkapan mayat di dalam kardus, pada Sabtu (15/10/2011), mayat tak beridentitas lagi-lagi ditemukan di dalam kopor di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu diperkirakan seorang anak perempuan berusia 8-10 tahun. Hingga kini, polisi masih mencari identitas kedua mayat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com