Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Dana, WikiLeaks Terancam Tutup

Kompas.com - 25/10/2011, 18:42 WIB

KOMPAS.com – Julian Assange, pendiri WikiLeaks, mengatakan pada Senin (24/10/2011) bahwa situs web-nya terpaksa ditutup pada akhir tahun 2011 setelah mengalami 10 bulan diblokir dari lembaga keuangan Amerika Serikat.

Julian menyebut pemblokiran tersebut “Berbahaya, menindas, dan tidak demokratis”. Dalam jumpa pers, Julian mengatakan bahwa puluhan juta dolar telah dirampas dari organisasinya. Sejak akhir tahun 2010, lembaga keuangan Amerika Serikat seperti Visa, MasterCard, PayPal, Western Union, dan The Bank of America telah menolak utnuk mengizinkan sumbangan mengalir melalui sistem mereka.   “Keputusan ini memblokir 95 persen pendapatan situs web WikiLeaks dan selama sepuluh bulan terakhir. Kami mengalami masalah operasional,” jelas Julian. Saat ini, Wikileaks menerima sumbangan kurang dari 10 ribu dolar AS per bulan.

Julian mengatakan bahwa WikiLeaks telah dipaksa untuk menghentikan pekerjaan mengolah puluhan ribu dokumen rahasia yang telah diterima. Selama ini, WikiLeaks menerima dan menerbitkan dokumen-dokumen rahasia dari whistle-blower dan leakers, lalu merilis dan meneruskannya ke sejumlah organisasi berita seperti The New York Times, Der Spiegel (sebuah majalah berita di Jerman), dan The Guardian (surat kabar Inggris).

Ia mengadakan jumpa pers saat beristirahat dari tahanan rumah di perkebunan negara, 100 mil di luar London. Pada jumpa pers ini, ia mengatakan Wikileaks menjadi korban konspirasi lembaga keuangan Amerika Serikat dan pemerintahan sayap kanan.

Tahun ini, Wau Holland Foundation, sebuah organisasi yang telah beroperasi sebagai saluran untuk sumbangan WikiLeaks, mengeluarkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa WikiLeaks mendapat sumbangan 1,8 juta dolar AS pada tahun 2010 dan hanya menghabiskan tidak lebih dari 550 ribu dolar AS, sehingga surplus diperkirakan berjumlah 1,3 juta dolar pada awal tahun 2011. Namun, perwakilan dari dari Wau Holland Foundation yang hadir bersama Julian dalam jumpa pers, tidak mau berkomentar ketika ditanya mengenai pernyataan yang pernah dikeluarkan organisasi ini.

Julian telah menuliskan dalam website WikiLeaks, agar para pembaca situs tersebut memberikan donasi bagi kelangsungan hidup organisasi yang dibangunnya, "Kami dipaksa untuk menghentikan sementara penerbitan kami. Selama hampir satu tahun kami telah melawan pemblokiran keuangan yang melanggar hukum."

Kita tidak bisa membiarkan perusahaan pembiayaan raksasa AS untuk menutup  suara seluruh dunia dengan saku nya. Pertempuran kami mahal. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk melawan kembali. Silakan menyumbangkan sekarang.

Sebagai hasil dari "membongkar" kedutaan besar AS dari seluruh dunia, lima lembaga keuangan utama AS, Visa, MasterCard, PayPal, Western Union dan Bank of America, telah mencoba untuk "mencekik" ekonomi WikiLeaks. Pemblokiran itu telah memblokir lebih dari 95 persen dari sumber sumbangan kami, padahal Departemen Keuangan AS menemukan bahwa tidak ada alasan yang sah untuk menambahkan WikiLeaks di daftar hitam keuangan.

Julian sempat marah ketika seorang reporter menanyakan sebuah isu yang menyatakan dana yang selama ini telah masuk, dipakai Julian untuk proses hukum yang dijalaninya.  Pasalnya, bulan lalu, sebuah penerbit Canongate, yang berbasis di Edinburgh, mempublikasikan buku biografi Julian Assange berdasarkan 50 jam wawancara. Buku karya Andrew O’ Hagan ini awalnya dimaksudkan untuk membuat sebuah memoar, tetapi Julian kemudian membatalkan kontrak bukunya, tanpa mau mengembalikan uang muka sebesar 650 ribu dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com