Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus China Serang Komputer Pemerintah Jepang

Kompas.com - 04/11/2011, 08:13 WIB

KOMPAS.com — Virus yang menyerang komputer-komputer Kedutaan Besar Jepang di berbagai negara didesain untuk mengirim data yang tersimpan dalam komputer tersebut kepada server-server di China, tulis sebuah laporan surat kabar Jepang baru-baru ini.

Virus dengan nama Backdoor Agent MOF ini menyerang komputer yang berada di 10 kedutaan dan konsulat, dan setidaknya dua server yang menerima data dari kantor tersebut yang berada di China, kata harian Yomiuri Shimbun.

Virus tersebut mampu mentransmisikan akun identifikasi pengguna (user id) dan informasi lainnya kepada pihak luar dengan melompati pengguna yang berwenang. Domain server itu sama dengan yang digunakan untuk menyerang Google dan 10 perusahaan lainnya, tulis Yomiuri Shimbun yang mengutip sumber yang tidak mau disebut namanya.

Virus tersebut membuka rute dalam sistem komputer yang diserang sehingga mengizinkan akses pada peretas untuk mencuri data. Yomiuri Shimbun melaporkan, komputer kedutaan dan konsulat yang diserang berada di Perancis, Belanda, Myanmar, Amerika Serikat, Kanada, China, dan Korea Selatan.

Pemerintah Jepang mengakui, komputer mereka terinfeksi virus, tetapi tidak ada informasi rahasia yang dicuri. Pada Jumat, juru bicara Pemerintah Osamu Fujira mengatakan, tidak ada informasi sensitif yang dicuri, tetapi dia menolak mengomentari beberapa detail dari laporan Yomiuri Shimbun.

"Saya tidak mau berkomentar tentang masalah virus jenis apa yang menyerang dan dari mana mereka datang," kata Fujimura kepada para wartawan.

Sementara surat kabar lainnya, Asahi Shimbun melaporkan, beberapa komputer parlemen tingkat rendah di Jepang juga terkena virus dari server China. Virus itu menyebabkan berbagai informasi rahasia menjadi dapat diakses.

Pengungkapan tersebut dimulai setelah sebuah virus mencuri informasi rahasia seperti pembangkit tenaga nuklir dan pesawat militer dari komputer perusahaan kontraktor di bidang pertahanan, Mitsubishi Heavy. China telah dituduh menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan-serangan virus tersebut, tetapi mereka menyangkal tuduhan itu.

Juni lalu, Google mengatakan, telah terjadi aksi mata-mata dari China melalui jaringan internet terhadap akun surat elektronik Gmail dari pejabat Amerika Serikat, anggota militer, wartawan, dan aktivis politik China.

Google juga pernah melaporkan aksi serupa di tahun 2010, dan laporan di Juni tahun ini adalah yang kedua kali. Aksi mata-mata itu membuat Google mengurangi kehadirannya di China. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com