Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Produk Baru

Smartfren Tak Takut Kebobolan Jaringan

Kompas.com - 19/11/2011, 22:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Smartfren hari ini melakukan penjualan perdana Samsung Galaxy Y yang merupakan kerja sama dengan Samsung Electronics. Inilah kali pertama Samsung Android menggunakan jaringan CDMA.

Teknologi CDMA EV-DO Rev A yang ditawarkan Smartfren menjadi daya tarik ponsel ini untuk mengakses data. Dengan penjualan Samsung Galaxy Y, berarti menambah jumlah produk yang dijual Smartfren, terutama yang mengandalkan layanan akses data.

Lonjakan pelanggan tentu akan terjadi. Namun demikian, pihak Smartfren mengaku tidak takut kebobolan jaringan.

"Semua BTS kami sudah 3,5 G dan teknologi REV-DO kalau dibandingkan dengan GSM perbandingannya satu banding lima. Kalau GSM butuh lima BTS, kami hanya butuh satu, karena setiap BTS kami memiliki 9 carrier (kanal BTS). BTS GSM rata-rata hanya punya 3 sampai 4 carrier," jelas Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Commercial Smartfren, saat ditemui KOMPAS.com di sela peluncuran ponsel tersebut di Atrium Plaza Semanggi, Jakarta, Sabtu (19/11/2011).

Djoko mengakui, pelanggan Smartfren terus bertambah. Hingga saat ini Smartfren telah melayani 7 juta pelanggan dengan penambahan jumlah pelanggan rata-rata sebanyak 200 pelanggan per minggu.

"Target tahun depan, pelanggan bertambah tiga juta dalam satu tahun," ungkapnya.

Untuk mendukung tingginya permintaan akses data sebagai konsekuensi terus bertambahnya jumlah pelanggan, Smartfren merencanakan akan mendatangkan 2000 carier BTS tahun ini untuk membangun 200 BTS baru.

"Sebetulnya BTS-BTS itu akan dibangun tahun depan, tapi kami melakukan akselerasi dan kami bangun tahun ini. Permintaan pelanggan akan peningkatan kualitas jaringan harus segera diperhatikan," tambah Djoko.

Selain menambah jumlah BTS, Smartfren juga berencana membangun fiber optik di sepanjang Pulau Jawa, hingga Banjarmasin, dan Samarinda. Fiber optik tersebut akan dibangun di antara BTS-BTS milik Smartfren untuk memperkuat jaringan yang telah tersedia.

"Mulai 2011 kami sudah punya ring fiber. Untuk kelanjutan pembangunan fiber optik ini kita lihat saja tahun depan," tutup Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com