Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkat Lunak Tiga Dimensi Diluncurkan

Kompas.com - 29/11/2011, 16:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Autodesk, Inc. perusahaan pembuat perangkat lunak desain tiga dimensi (3D), rekayasa dan hiburan, memperkenalkan dua penawaran menarik dari pengembangan keluarga Autodesk123D, yakni Autodesk 123D Catch dan Autodesk 123D Make Technology Preview.

Perangkat lunak ini, menjadikan siapa saja secara cepat dan mudah menangkap model 3D dari dunia di sekitarnya. Kemudian, mengubah model 3D untuk disesuaikan dengan kreasi artistik masing-masing.

Teknologi baru ini lebih lanjut membuktikan bahwa Autodesk terus mendorong batasan untuk manufaktur personal, memberdayakan lebih banyak orang untuk membayangkan dan menciptakan sesuatu, lalu membaginya dengan yang lain baik itu untuk bersenang-senang, belajar ataupun mendapatkan keuntungan.

Wakil presiden untuk Consumer Products Autodesk Samir Hanna mengatakan, Autodesk berkomitmen untuk menghapus hambatan kreativitas dan inovasi pada saat revolusi industri baru saat ini .

Aplikasi Autodesk 123D Catch sebelumnya bernama Project Photofly di Autodesk Labsadalah rilis beta baru untuk publik, menggunakan kekuatan komputasi awan (cloud) untuk secara cepat mengubah foto digital menjadi foto realistis 3D.

Siapa saja yang mampu menggunakan sebuah kamera, telepon selular atau kamera digital SLR untuk me mbidik rangkaian foto dari obyek, orang atau pemandangan; dapat menggunakan 123D Catch untuk menciptakan model 3D yang memukau.

Rekam avatar personal ataupemandangan liburan favorit Anda dengan 3D saat ini menjadi mungkin dan mudah. Aplikasi ini juga mempunyai kemampuan berbagi dengan film atau animasi pendek untuk dilihat pada perangkat mobile, YouTube dan saluran media sosial lainnya.

Menangkap model-model 3D telah membantu sebuah tim riset yang menggunakan Project Photofly di situs arkeologi Pompeii untuk mendokumentasikan dan menganalisis arsitektur satu dari bangunan terbesar namun yang paling tidak dipahami di areal tersebut.

"Meskipun praktik standar perekaman arkeologis saat ini sudah terpercaya, namun prosesnya lamban," kata asisten profesor di Universitas Massachusetts Amherst Eric Poehler.

"Setiap tahun kami hanya mempunyai waktu singkat di Pompeii untuk menangkap situs arkeologis tersebut ke dalam model 3D, dan dengan Project Photofly, kami mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi secara dramatis," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com