Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompasianival 2011

Canting dan Desa Rangkat, dari Kompasiana untuk Indonesia

Kompas.com - 09/12/2011, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain gerakan sosial dari jagat jejaring, Kompasianival juga menghadirkan dua komunitas penulis Kompasiana. Kompasiana telah mempertemukan pecinta tulis-menulis dari berbagai belahan dunia, kelompok usia, dan latar belakang.

Fitur interaksinya menjembatani berbagai keragaman minat dan lokasi geografis. Inilah alasan Kompasianer, sebutan bagi anggota Kompasiana, membentuk komunitas-komunitas baru, seperti “Canting” dan “Desa Rangkat”.

Desa Rangkat

Silang pendapat berujung sengkarut saling hujat di dunia maya menjadi keprihatinan tersendiri bagi banyak pengguna internet. Di Kompasiana, ada sekumpulan orang yang berusaha menulis untuk tetap waras dan saling terhubung. Mereka tergerak untuk menciptakan ruang yang nyaman dan bersahabat bagi siapapun. Didominasi para penulis dan pecinta Fiksiana, rubrik fiksi Kompasiana, sekelompok Kompasianer Komunitas Desa Rangkat.

Pemendekan dari Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam Merangkai Kata, Desa Rangkat dan orang-orang yang tinggal di dalamnya berbagi mimpi utopis yang satu, menjadikan internet sebagai pedesaan maya yang asri, nyaman dan aman untuk ditinggali, dan edukatif bagi pengguna dari berbagai kelompok usia.

Boleh jadi, Desa Rangkat adalah satu dari segelintir komunitas dunia maya yang banyak anggotanya berasal dari golongan usia 40 tahun ke atas. Bahkan, tak sedikit anggotanya yang sudah berkepala enam namun tetap aktif menulis dan berinteraksi di Kompasiana. Menjadi sebuah ruang yang nyaman bagi segala kelompok umur merupakan prestasi Desa Rangkat yang patut diacungi jempol.

Komunitas Canting

Sejak tahun 2009, satu satu anak muda Jogja bergabung ke Kompasiana. Mereka hadir sendiri-sendiri dengan minat yang beragam, mencoba bicara dan bercerita tentang kota tercinta. Seiring uluk sapa lewat tulisan, mereka saling menemukan dan merajut persahabatan pena. Di penghujungnya Januari 2010 mereka sepakat menjadi “Canting”.

Di antara sejumlah kegiatan yang pernah digagas, 1000burungkertas menjadi sebuah pencapaian tersendiri bagi anak-anak muda ini. Usaha tak kenal lelah mereka membantu pendidikan anak-anak korban gempa di Prambanan perlahan berbuah dukungan. Bantuan serta pengakuan dari berbagai pihak makin memantapkan niat berbagi anggota komunitas Canting.

Hingga berita ini ditayangkan, Kompasiana telah diramaikan 1499 tulisan ber-tag Canting. Kini anggota Canting tak hanya anak-anak muda dari Jogja. Kompasianer dari berbagai kota dan kelompok usia yang terinspirasi “semangArt” Canting tak segan berbagi dan berkarya bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com