Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Menang Kuis, Superkomputer Watson Ikut "Perangi" Kanker

Kompas.com - 27/12/2011, 17:57 WIB

KOMPAS.com — Watson, superkomputer IBM yang memenangi kuis Jeopardy, akan bertugas di pusat kanker Rumah Sakit Cedars-Sinai di Los Angeles, Amerika Serikat. Ia akan menjadi penasihat bagi dokter yang bertugas.

Tepatnya, Watson akan bertugas di Samuel Oschin Comprehensive Cancer Institute. Namun, ia tak akan hadir secara fisik di rumah sakit itu. Watson akan bertugas dari markas besar WellPoint, penyedia layanan kesehatan asal Amerika Serikat.

Dengan memanfaatkan data historis RS Cedars-Sinai soal kanker dan rekam medis terkini, Watson akan menyimpan data medis dari berbagai jenis kanker. Kemudian, aplikasinya akan berwujud bagaikan penasihat bagi dokter yang bertugas.

Dr M William Audeh, direktur lembaga kanker tersebut, membantu menentukan cara memanfaatkan Watson dalam praktik medis. Termasuk mengenai berbagai terapi yang belum banyak diketahui dokter.

Wujud sang komputer

Watson yang digunakan di klinik ini akan berbeda dengan yang dipakai menjawab pertanyaan di kuis Jeopardy. Perbedaannya ada pada ukurannya yang lebih kecil.

Watson asli terdiri dari 90 server IBM Power 750 Express. Setiap mesin memiliki 32 prosesor (4 x 8-core) sehingga totalnya mencapai 2880 core.

Kemampuan perhitungannya adalah 80 teraflop (1 teraflop kurang lebih 1 triliun operasi per detik) dengan memori 15 terabyte.

Hasilnya, Watson yang ikut kuis Jeopardy sanggup menjawab pertanyaan dalam waktu 3 detik saja. Adapun yang akan dipakai di Cedars-Sinai mungkin butuh 6-10 detik.

Aplikasinya

Apa yang menarik dari Watson adalah kemampuannya untuk menjawab pertanyaan dengan mengakses dan menganalisis database yang terpisah-pisah. Data itu pun tak perlu semuanya terstruktur.

Dengan bantuan piranti lunak pengenal gambar dan suara dari Nuance Communication, Watson yang ada di Cedars Sinai bisa mencari cara perawatan yang paling tepat.

Contohnya, ia bisa menganalisis semua teks, referensi, kasus lawas, dan pengetahuan terbaru dari jurnal kesehatan. Analisis ini akan membantu dokter menentukan pilihan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com