Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INTERNET

Jerry Yang Tinggalkan Yahoo

Kompas.com - 19/01/2012, 03:26 WIB

San Francisco, Selasa - Jerry Yang (43), salah seorang pendiri dan anggota dewan direktur perusahaan internet Yahoo Inc, mundur dari perusahaan yang tengah berjuang menaikkan kembali pendapatan mereka. Keputusan yang diumumkan di San Francisco, AS, Selasa (17/1), itu menandai akhir sebuah era di Yahoo, yang dalam dekade terakhir terengah-engah mengejar kesuksesan Google Inc, pesaing utama mereka.

Mundurnya Yang—yang bersama David Filo mendirikan Yahoo tahun 1994—terjadi hanya dua pekan setelah Yahoo menunjuk Scott Thompson sebagai pemimpin eksekutif. Thompson adalah CEO Yahoo yang keempat dalam kurang dari lima tahun, dalam usaha membangun kembali perusahaan yang harga sahamnya anjlok besar-besaran pada tahun 2000 itu.

Yang pernah menjadi CEO Yahoo pada Juni 2007-Januari 2009. Dia mundur dari jabatannya kala itu menyusul kemarahan pemegang saham karena dianggap gagal bernegosiasi dengan Microsoft. Perusahaan perangkat lunak ini bermaksud membeli Yahoo dengan harga 47,5 miliar dollar AS atau 33 dollar AS per lembar saham.

Setelah itu, harga saham Yahoo terus anjlok dan tak pernah melebihi 20 dollar AS per lembar. Bandingkan dengan harga tertinggi yang pernah dicapai, yaitu 110,75 dollar AS per lembar saham pada 4 Januari 2000. Saat Yang mengumumkan pengunduran dirinya, Selasa, harga saham Yahoo hanya naik 44 sen dollar AS menjadi 15,87 dollar AS (sekitar Rp 145.000) per lembar.

Pendapatan Yahoo terus merosot belakangan ini meski makin banyak perusahaan beriklan di internet. Sebagian besar kue iklan itu pergi ke Google dan jejaring sosial Facebook, sedangkan Yahoo dinilai tertinggal dalam lomba inovasi dan pengembangan produk.

Mendukung

Dalam suratnya kepada Komisaris Utama Yahoo Roy Bostock, Yang mendukung Thompson sebagai CEO baru. Dia juga menyampaikan alasannya mundur dari dewan direktur.

”Keberadaan saya di Yahoo, sejak berdiri hingga kini, memberikan sejumlah pengalaman yang paling menarik dan bermanfaat dalam hidup saya. Namun, tiba saatnya mengejar kepentingan lain di luar Yahoo”, tulis Yang.

Surat itu tidak menjelaskan apa yang akan dilakukannya setelah ini. Yang pasti, Yang tak perlu pusing dengan masa depannya sebab majalah Fortune memperkirakan kekayaannya mencapai 1,1 miliar dollar AS (Rp 9,9 triliun). Yang juga masih memiliki 3,69 persen saham Yahoo.

Colin Gillis, analis dari BGC Finansial, berpendapat, mundurnya Yang meringankan beban Thompson untuk membangun Yahoo, tanpa Yang mengawasi dan mempertanyakan setiap keputusannya. ”Ada rasa frustrasi di situ. Tampaknya ini situasi di mana dia merasa kalah perang untuk mengendalikan perusahaan itu, dan dia memutuskan, ’Sudah cukup, saya keluar’,” ujar Gillis. (AP/AFP/Reuters/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com