Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Beli, Samsung Incar Lisensi BlackBerry?

Kompas.com - 19/01/2012, 09:59 WIB

KOMPAS.com - Kabar bahwa Samsung akan membeli produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM), telah ditolak oleh Samsung. Juru Bicara Samsung, James Chung, telah menyatakan bahwa Samsung tidak tertarik untuk membeli sebagian atau seluruh aset RIM.

Namun, Reuters juga mengutip seorang pemegang saham RIM yang yakin bahwa Samsung sedang bernegosiasi dengan perusahaan asal Kanada itu. Negosiasi untuk apa?

"Saya yakin bahwa mereka sedang membicarakan untuk melisensikan (teknologi RIM). Saya tidak tahu dan tidak peduli apakah mereka mau membeli perusahaannya atau tidak," ujar pemegang saham tersebut.

Sebelumnya, situs Boy Genius Report sempat menyebutkan co-CEO RIM, Jim Balsillie sedang melakukan negoisasi ke beberapa perusahaan yang tertarik "mengasuh" produsen BlackBerry tersebut.

Tidak disebutkan lisensi apa yang sedang dinegosiasikan oleh Samsung. Namun boleh diduga, ada beberapa teknologi milik RIM yang mungkin menarik untuk pihak lain.

Pertama, RIM sedang getol mengembangkan platform baru berbasis sistem operasi QNX. Sistem operasi tersebut bisa jadi akan dilisensikan ke pembuat handset serupa dengan Microsoft melisensikan Windows Phone-nya.

Kedua, RIM mungkin akan melisensikan layanan enterprise dan messaging-nya. Ya, sudah bisa ditebak, salah satu yang dimaksud adalah akses ke jaringan BlackBerry Messenger (BBM) dan layanan email khas BlackBerry. 

Duet CEO RIM, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, sudah menyatakan akan mengeksplorasi semua kemungkinan untuk memperbaiki kinerja RIM. "Kami meminta kesabaran dan keyakinan Anda," ujar Lazaridis kepada para pemegang saham.

Menurut analis Craig Cartier, dari Frost & Sullivan, vendor Android yang menjalankan layanan seperti BBM akan memiliki keunggulan. Apalagi dengan semakin banyaknya vendor Android dan produk yang terkesan seragam. 

Sejauh ini Samsung masih menolak segala spekulasi. Di sisi lain, pemegang saham RIM nampak yakin bahwa ada kerjasama yang sedang digodok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com