Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Baru RIM Hanya Diberi Waktu 18 Bulan

Kompas.com - 24/01/2012, 16:18 WIB

KOMPAS.com — CEO Research In Motion (RIM) yang baru, Thorsten Heins, langsung mendapat "tekanan" dari para investor produsen BlackBerry tersebut. Kemampuan Heins memimpim RIM diragukan oleh para investor. Meski demikian, Heins diberi waktu (maksimal) 18 bulan untuk mengembalikan kejayaan BlackBerry.

Atas tekanan ini, Heins tetap belum mau membeberkan rencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang akan digunakannya agar BlackBerry kembali dapat bersaing di pasar ponsel pintar dunia.

"Saya pikir kita tidak butuh beberapa perubahan besar. Kita memang berkembang, tetapi ini bukanlah perubahan yang diinginkan," kata Heins, yang bergabung di RIM sejak 2007.

Sejak akhir 2011, para investor mendesak perubahan kepemimpinan di tubuh RIM. Para investor pun berhasil memaksa mundur kedua pendiri RIM, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie, yang sebelumnya menjabat sebagai Co-CEO dan Co-Chairman.

Sekarang, giliran gerak-gerik Heins yang sedang diperhatikan oleh investor. Namun, para investor tampak masih meragukan kemampuan Heins.

"Jika tidak ada perubahan di bawah kepemimpinan Heins, maka ia akan pergi dalam waktu 15 sampai 18 bulan ke depan," kata Alboini Vic, CEO perusahaan finansial Jaguar, yang memimpin kelompok informal 16 pemegang saham RIM. Kelompok ini memegang 10 persen saham RIM.

Keraguan para investor ini membuat saham RIM jatuh 8 persen.

Para kritikus mengatakan, RIM membutuhkan pemimpin baru yang dapat meremajakan sisi desain dan operasional bisnis. Pasalnya, produk RIM saat ini kalah bersaing dengan perangkat berbasis Android dan iOS.

"RIM tidak memiliki produk yang kompetitif, apalagi yang lebih baik dari Android dan iOS," kata James Faucette, analis Pacific Crest.

Menurut Faucette, jika Heins ingin mengembalikan popularitas dan kejayaan BlackBerry, maka ia harus berinovasi membuat produk yang lebih canggih dari Android dan iPhone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com