Indonesia Berpotensi Manfaatkan Data Berlimpah

KOMPAS.com - Industri maupun pemerintahan di Indonesia punya potensi besar untuk memanfaatkan data yang berlimpah. Tapi, tak bisa sekadar punya data berlimpah.

Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia mengatakan hal tersebut dalam keterangan resminya, Kamis (2/2/2012).

Dari sisi industri, Erwin mengatakan potensi besar terutama ada pada bisnis yang mengalami kejenuhan. Ia menyebut sektor seperti perbankan, jasa keuangan dan telekomunikasi.

Nah, kebanyakan perusahaan tersebut dan juga pihak pemerintahan, biasanya memiliki data yang berlimpah. Erwin mengatakan data tersebut harus bisa dimanfaatkan.

Caranya, lanjut Erwin, adalah dengan menerapkan Business Analytics. "(Hal itu) memungkinkan pemerintah untuk lebih memahami, menggunakan dan melindungi data mereka, tanpa mengkhawatirkan tentang volume, kondisi, Negara ataupun lokasi," tuturnya.

Tentunya, Erwin mengedepankan bahwa SAS memiliki solusi untuk itu. Menurutnya, solusi dari SAS bisa menyaring data yang berlimpah untuk mengidentifikasi pola serta hubungan yang relevan.

Dikatakan bahwa, pada 2020, data akan meningkat sebesar 50 kali lipat. Jelas jumlah ini bisa jadi terlampau sulit untuk ditangani perusahaan maupun pemerintahan.

"Big data akan menjadi menarik jika Anda dapat memperoleh nilai dari itu, dan alat untuk memperolehnya adalah analytics," ujar Senior Vice President dan Chief Marketing Officer SAS, Jim Davis.

SAS mengatakan akan terus melanjutkan inovasi, dengan teknologi baru untuk menganalisa data yang berlimpah di 2012 ini. Salah satunya lewat produk SAS High-Performance Analytics.