Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lisensi Pilot Pesawat Lion Air Langsung Dicabut

Kompas.com - 07/02/2012, 07:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan telah membekukan lisensi terbang SS, pilot Lion Air, yang pada pekan lalu tertangkap tangan mengonsumsi zat narkotika.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumai ketika dikonfirmasi Kompas, Senin (6/2/2012), mengatakan, lisensi pilot tersebut telah dicabut Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara.

”Lisensi dicabut sejak saat ditangkap BNN. Ini konsekuensi dari perbuatan dia. Pencabutan dilakukan agar menjadi efek jera bagi para pilot lainnya,” katanya.

Sementara itu, soal sanksi terhadap manajemen, Herry mengatakan, pihaknya sudah menegur keras Lion Air terkait dengan masalah itu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, ”Ketika nanti, setelah rehabilitasi, pilot itu berniat terbang, dia harus dites dari awal untuk kembali menjalani profesi pilot.”

Bambang mengatakan, kebijakan itu diambil supaya tidak mematikan karier pilot bersangkutan.

Meski demikian, kata Bambang, sanksi itu diharapkan telah cukup membuat pilot jera. ”Sudah tentu jam terbang yang dikumpulkan pilot itu rendah. Lalu, apakah ada maskapai yang mau menerima pilot yang terkena narkoba meski telah tuntas direhabilitasi?” katanya.

Menurut Bambang, biaya rehabilitasi akan ditanggung pemerintah. ”Sebenarnya bukan saja untuk pilot, melainkan juga profesi lain yang terkena narkoba, rehabilitasinya juga difasilitasi negara,” ujarnya.

Bambang mengatakan, kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) makin ditingkatkan karena pilot pengguna narkotika dapat dilihat sebagai target. ”Pada awalnya bukan pilot itu yang mencari narkotika, tetapi berdasarkan investigasi kami, telah menjadi target sebuah jaringan perdagangan narkotika,” ujar Bambang.

BNN, Sabtu dini hari lalu, menangkap SS, pilot Lion Air, di Surabaya karena mendapati SS menggunakan narkotika. BNN kini menyelidiki kemungkinan keterkaitan SS dengan sindikat narkotika.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com