Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan XL Saingi Celcom Malaysia

Kompas.com - 09/02/2012, 14:41 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sejak tahun 2007, kepemilikan saham operator seluler XL diambil alih oleh Axiata, perusahaan seluler terbesar setelah Singtel asal Malaysia. Semenjak itu, pergerakan XL semakin agresif karena terus mendapatkan sokongan dana segar dari Axiata.

Axiata sendiri memegang sembilan perusahaan yang tersebar di sembilan negara, yaitu Celcom (Malaysia), Hello (Kamboja), Dialog (Sri Lanka), XL (Indonesia), Robi (Banglades), Idea (India), M1 (Singapura), MICE (Iran), dan i-mobile (Thailand).

Dari seluruh perusahaan itu, Celcom dan XL menjadi perusahaan terbesar yang berpengaruh pada laba Axiata secara keseluruhan.

"XL telah menjadi top biggest EBITDA (Earning before interest, tax, depressiation, and amortitation) dan terbesar kedua dalam hal pendapatan setelah Celcom. XL berkembang sangat cepat sehingga bisa jadi pendapatannya tertinggi menyaingi Celcom," ujar General Chief Executive Officer Axiata, Dato' Sri Jamaludin Ibrahim, Rabu (8/2/2012), di Axiata Center, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kontribusi Ebitda XL adalah yang tertinggi di antara grup Axiata lainnya yang mencapai angka 48 persen. "Strategi Axiata untuk tahun ini, selain mengembangkan bisnis di akses data, juga manajemen cost operational," ujar Dato'.

Manajemen cost operational ini berfungsi untuk menekan biaya yang tidak perlu sehingga bisa memaksimalkan pendapatan.

"Beberapa cara yang bisa digunakan adalah dengan menjual atau menyewakan tower atau stasiun transmisi. Biaya akan turun dan menimbulkan profit yang signifikan," papar Dato'.

Saat ini, XL mempunyai 28.273 base transmission station (BTS). Diharapkan, dengan adanya penekanan biaya melalui penyewaan BTS ini bisa lebih meningkatkan pendapatan XL.

Pertumbuhan kontribusi pendapatan XL terhadap Axiata saat ini tiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2007 kontribusi XL terhadap Axiata mencapai 30 persen, tahun 2008 mencapai 35 persen, tahun 2009 40 persen, dan tahun 2011 sebesar 45 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com