Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2012, 07:54 WIB

KOMPAS.com - Bukan menakut-nakuti, ada kemungkinan akses internet akan terganggu setelah 9 Juli 2012. Di Australia, peringatan diberikan pada 10.000 pengguna.

Peringatan itu disampaikan oleh otoritas setempat, Australian Communications and Media Authority (ACMA) seperti dikutip oleh Sydney Morning Herald.

Meski peringatan ACMA adalah untuk Australia, diduga penyebab gangguan tersebut juga bisa dialami oleh pengguna internet lain di dunia.

Penyebab gangguan itu adalah program jahat berjulukan DNSChanger yang saat ini diperkirakan menelan korban hingga 4 juta komputer di seluruh dunia.

Mengapa bisa menyebabkan gangguan akses internet? DNSChanger mengubah pengaturan Domain Name Server (DNS) pada komputer pengguna. Semua akses korban akan dialihkan ke server web tertentu secara diam-diam.
 
Saat ini biro penyelidikan Amerika Serikat (FBI) sudah menyita server yang dimaksud dan menyediakan solusi sementara. Sehingga, bisa dikatakan, korban DNSChanger tak akan terjebak ke situs berbahaya.

Nah, rencananya, paling cepat pada 9 Juli 2012 FBI akan mematikan solusi sementara tersebut. Ini artinya, korban DNSChanger akan kehilangan akses ke server tersebut.

ACMA bekerjasama dengan pemerintah Australia, membuat website beralamat dns-ok.gov.au yang bisa digunakan pengguna untuk melihat apakah komputernya menjadi korban DNSChanger.

Meski Anda tidak di Australia, situs dns-ok.gov.au tetap bisa digunakan untuk memeriksa apakah komputer yang digunakan menjadi korban DNSChanger atau tidak.

Bruce Matthews, manajer divisi keamanan di ACMA mengatakan bahwa sejak November 2011, sebanyak 10 ribu pengguna internet Australia telah terinfeksi DNSChanger.

Paul Ducklin, dari Sophos Australia mengatakan, ada kemungkinan pengguna yang sudah tidak terinfeksi DNSChanger masih akan mengalami masalah karena pengaturan DNS-nya telah diubah oleh program jahat itu.

"Meskipun program antivirus Anda telah menjamin komputer Anda sehat, tetap ada kemungkinan efek samping program jahat itu masih tersisa," kata Ducklin.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com