Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Yahoo Akui PHK Karyawan Keputusan Sulit

Kompas.com - 05/04/2012, 12:08 WIB

KOMPAS.com CEO Yahoo Scott Thompson mengaku kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 2.000 karyawannya merupakan keputusan yang sulit bagi perusahaan. Namun, keputusan itu harus tetap dilakukan.

Seperti disampaikan dalam rilis resmi Yahoo, kebijakan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan bisnis Yahoo ke depan. Yahoo ingin bisnisnya mempekerjakan sedikit karyawan agar bisa lebih gesit dan lebih menguntungkan.

Prioritas yang ingin dilakukan adalah mengintensifkan bisnis inti dan memfokuskan seluruh sumber daya (termasuk karyawan) kepada bisnis inti tersebut. Artinya, ada potensi pengurangan pada divisi yang dianggap bukan bisnis inti Yahoo.

Tujuannya jelas untuk mempertahankan jumlah pengguna Yahoo dan mempertahankan para pengiklan.

"Sayangnya, untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan keputusan yang sulit, terutama menghilangkan posisi-posisi tertentu. Kami sangat menghargai kepada semua karyawan yang telah berkontribusi ke Yahoo selama ini," kata Thompson.

Sekadar catatan, Yahoo hingga saat ini telah memiliki sekitar 700 juta pengguna dan ribuan pengiklan di seluruh dunia. Selama ini dukungan pengguna dan pengiklan tersebut mampu mempertahankan bisnis Yahoo.

Namun, keputusan harus tetap dijalankan. Yahoo akan melakukan PHK terhadap sekitar 2.000 karyawannya secara bertahap. Pemangkasan akan dilakukan di semua divisi, tetapi yang terbesar ada di divisi produk.

Yahoo mengklaim, kebijakan ini akan mampu menghemat dana perusahaan sekitar 375 juta dollar AS setiap tahun. Sebagai kompensasinya, Yahoo akan memberikan pesangon kepada karyawan dengan nilai pengajuan sebesar 125-145 juta dollar AS di laporan keuangan kuartal II-2012.

Yahoo memiliki jumlah karyawan 14.100 orang hingga akhir 2011. Perusahaan ini mengalami penurunan pendapatan hingga seperlima pada 2011. Dalam waktu dekat, Yahoo akan merilis laporan keuangan kuartal I-2012 pada 17 April 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com