Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sony Pangkas 10.000 Karyawan

Kompas.com - 13/04/2012, 08:55 WIB

KOMPAS.com — Perusahaan teknologi asal Jepang, Sony Corp, menyatakan akan memangkas 10.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari angkatan kerja global. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan imbas dari kerugian besar yang dialami dari bisnis televisi Sony.

Hal ini disampaikan CEO Sony Corp, Kazuo Hirai, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Kamis (12/4/2012). Menurut Hirai, kerugian Sony sudah terjadi selama empat tahun berturut-turut dengan total 520 miliar dollar AS.

"Sebagai CEO, saya mengambil keputusan ini dengan serius. Pada saat yang sama, keputusan ini memperkuat tekad saya untuk mengubah Sony. Karyawan juga ingin Sony kembali pada kejayaan," ungkap Hirai dalam jumpa pers.

Sony, yang menjalankan bisnis kamera digital dan komputer pribadi serta konsol game Play Station, telah terpukul dari kompetitor sekelas Apple dan Samsung Electronics. Selama empat tahun terakhir, Sony mengalami gangguan produksi, ditambah bencana banjir yang melanda Thailand. Bencana ini sangat berpengaruh terhadap pasokan manufaktur Sony.

"Sony akan berubah. Saya telah sepenuhnya mengabdikan diri untuk mengubah Sony," ungkap lelaki berusia 51 tahun ini.

Hirai menambahkan, setelah PHK ini, Sony akan fokus kepada industri kamera digital, game, dan smartphone. Sony juga berencana untuk memperluas bisnis peralatan medis, seperti produk endoskopi dan akan memasuki bisnis diagnosis medis.

Sony juga akan menargetkan pertumbuhan baru di pasar negara berkembang, seperti India dan Meksiko, serta menargetkan pendapatan 2,6 triliun yen hingga Maret 2015. Secara global, Sony menargetkan pendapatan 8,5 triliun yen hingga Maret 2015.

Hingga Februari 2012, Sony masih mengalami kerugian bersih sebesar 220 miliar yen. Sony memprediksi, mereka akan kembali ke laba operasional sekitar 180 miliar yen hingga Maret 2013.

Setelah pengumuman PHK ini, Sony akan merilis pendapatan dan perkiraan pendapatan pada Mei 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com