Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OpenOffice Lebih Banyak Dipakai di Windows, Bukan Linux

Kompas.com - 30/05/2012, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Aplikasi perkantoran OpenOffice banyak dipakai ketimbang Microsoft Office karena gratis. Sebelumnya, OpenOffice lebih banyak digunakan di sistem operasi yang juga gratis, yaitu Linux.

Namun, kini pengguna OpenOffice lebih banyak dari pengguna komputer berbasis Windows. Fakta ini terungkap dari hasil survei terbaru yang menunjukan ada indikasi bahwa OpenOffice mulai ditinggalkan pengguna komputer berbasis Linux.

Berdasarkan survei yang dilakukan Apache selaku organisasi yang mengembangkan OpenOffice, 9 dari 10 pengunduh OpenOffice versi terbaru 3.4 adalah pengguna Windows, bukan Linux.

Dari 1.000.663 unduhan awal OpenOffice 3.4 di situs SourceForge, ada 87% pengguna komputer Windows yang mengunduh dan menjalankan OpenOffice, 11% pengguna Mac OS, dan hanya 2% pengguna Linux.

Hasil penelitian Apache dikritik banyak pihak. Karena, statistik Apache hanya mengacu pada jumlah unduhan di SourceForge, sementara di situs OpenOffice.org dan situs lainnya tidak dihitung.

Sementara itu, ada indikasi juga bahwa komunitas Linux mulai meninggalkan OpenOffice untuk beralih ke LibreOffice, karena ada rasa kecewa.

Mulanya, OpenOffice dikembangkan oleh StarOffice pada akhir 1990, lalu dibeli oleh Sun Microsystems pada 1999. Kemudian pada 2010, Sun diakuisisi oleh Oracle. Pada masa inilah, warisan software gratis dari Sun mulai dipertanyakan.

Beberapa pengembang aplikasi OpenOffice pun lari dari proyek tersebut, lantaran tidak nyaman dengan status quo di bawah bendera Oracle.

Hasilnya adalah LibreOffice, sebuah aplikasi perkantoran baru hasil pengembangan dari OpenOffice. LibreOffice dikembangkan oleh organisasi nirlaba bernama Document Foundation.

LibreOffice memiliki fitur sama seperti OpenOffice, yang bisa membaca dan menulis berkas berformat OpenDocument. Perbedaannya, LibreOffice dikembangkan secara lebih mandiri karena berada di bawah pengembang nirlaba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com