Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Petani Digital" Raup Untung dari Aplikasi BlackBerry

Kompas.com - 12/07/2012, 07:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengembang aplikasi yang menjuluki diri "Petani Digital," mengaku mendapat penghasilan yang cukup besar dari aplikasi yang dibuatnya untuk smartphone BlackBerry.

Nama Petani Digital ia usung karena keputusan hidupnya kembali ke kampung halaman di Serang, Banten, untuk berkebun namun tetap mengembangkan aplikasi.

Ia adalah Ibnu Maksum, Ketua Komunitas Pengembang Aplikasi BlackBerry Indonesia. Ia juga akrab disapa iBNuX.

Setelah lulus kuliah dari Politeknik Pos Indonesia, Bandung, Ibnu bekerja di industri teknologi informasi di Jakarta sejak 2008 sampai 2012. Setelah itu, ia memutuskan untuk kembali ke Serang.  "Nama Petani Digital sepertinya unik, dan menggambarkan diri saya yang berkebun di kampung halaman, tapi tetap mengembangkan aplikasi," katanya di sela-sela acara BlackBerry 10 Jam World Tour di Jakarta, Selasa (10/7/2012) .

Ibnu mengaku, ia mendapat untung yang lumayan dari aplikasi Nux Radio yang dirilis pada Mei 2011, untuk smartphone BlackBerry dari Research In Motion (RIM). Nux Radio adalah aplikasi katalog radio internet Indonesia, yang memungkinkan pengguna mendengarkan radio dari seluruh Indonesia yang telah memiliki streaming server.

Aplikasi gratis ini dikembangkan Ibnu bersama tim, yang menjalin kerjasama dengan banyak stasiun radio di Indonesia.

Pendapatan yang didapat Ibnu adalah hasil dari iklan digital. Ada dua sumber pendapatan iklan, dari BlackBerry Advertising Service dan dari iklan langsung. RIM akan memberi keuntungan dari hasil iklan digital di aplikasi Nux Radio setiap bulannya. "Setiap bulan saya bisa dapat 350 dollar AS dari RIM," katanya.

Selain dari BlackBerry Advertising Service, ada pihak-pihak yang beriklan langsung kepada Ibnu. Ia mematok harga Rp 200.000 untuk setiap pihak yang ingin beriklan di Nux Radio. Biasanya, setiap bulannya ada sekitar 35 pihak yang ingin beriklan di Nux Radio.

"Tinggal dikalikan saja: 35 perusahaan x Rp 200.000. Ya, sekitar Rp 7 jutaan lah," jelasnya.

Hingga kini ada sekitar 30 aplikasi yang dibuat oleh Ibnu. Yang cukup menarik adalah Nux Downloader, yang dibanderol Rp 100.000. Jika browser smartphone BlackBerry hanya bisa mengunduh file maksimal 5MB, maka dengan Nux Downloader, smartphone BlackBerry bisa mengunduh file tanpa batas ukuran. Ada pula Ota Downloader yang khusus untuk mengunduh aplikasi.

Lelaki kelahiran 17 Oktober 1986 ini, mengaku senang mengembangkan aplikasi untuk BlackBerry. Apalagi, sekarang RIM menyediakan banyak tools dan bahasa pemrograman untuk pengembangan aplikasi di sistem operasi BlackBerry 10.

Ia menyayangkan jadwal perilisan BlackBerry 10 yang terus diundur. Mulanya, RIM menjanjikan BlackBerry 10 akan dirilis pada akhir 2012, namun diundur jadi awal 2013. Penyempurnaan sistem operasi BlackBerry 10 diharap jangan terlalu lama, karena akan merugikan pihak RIM sendiri.

Sembari berkebun di Serang, ia berkomitmen untuk menularkan virus-virus developer kepada masyarakat sekitar. "Menjadi developer itu benar-benar menjanjikan," ucap Ibnu. Tak hanya BlackBerry, masih ada kesempatan lain di platform seperti Android, Nokia dan iOS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com