Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Steve Jobs, Steve Wozniak Terharu

Kompas.com - 18/07/2012, 06:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Steve Wozniak tak kuasa menahan haru ketika mengingat sosok Steve Jobs, sahabat sekaligus rekan kerjanya, ketika mendirikan Apple. "Saya sangat merindukannya. Saya berharap dia masih ada di sini," kata Wozniak dengan suara gemetar dan mata berkaca-kaca.

Saat menjadi pembicara di seminar "Innovation & Creativity" di Balai Kartini Jakarta, Selasa (17/7/2012), Wozniak berkisah singkat bagaimana ia membangun Apple yang dimulai di garasi rumah Jobs di California, Amerika Serikat, pada 1976.

"Kami memiliki ide dan hasrat yang kuat untuk menciptakan sesuatu," kenang Wozniak. Keduanya rela meninggalkan pekerjaan, Wozniak kala itu bekerja sebagai teknisi di HP, sedangkan Jobs sebagai desainer game di Atari.

Sebagai seorang teknisi, Wozniak mencoba mendefinisikan ide dan konsep Jobs yang lebih menitikberatkan perannya sebagai perancang.

Kehadiran Apple kala itu dihadang oleh kedigdayaan IBM dan Microsoft, yang bermitra membuat komputer dengan harga relatif terjangkau. Sementara harga komputer Apple generasi pertama terbilang mahal. Meski begitu, Wozniak optimistis Apple mampu menciptakan komputer yang baik.

"Kita harus membuat produk yang benar-benar siap, luar biasa, sehingga membuat banyak orang ingin memilikinya," ucap Wozniak yang berdiri di panggung dengan setelan jas dan dasi.

Menurutnya, Jobs adalah sosok yang penuh visi. Ia terobsesi menciptakan komputer yang memberi manfaat besar kepada dunia. Ketika tampilan komputer masih berupa deretan teks dan angka, Jobs sudah melihat ada potensi komersial dari tampilan antarmuka berbasis grafis.

Di mata Wozniak, Jobs memiliki karisma yang tinggi. Hal ini bisa terlihat ketika seorang Jobs melakukan presentasi memperkenalkan produk terbaru Apple, mulai dari iPod, iPhone, iPad, dan tentu saja komputer bersistem operasi Mac.

Wozniak terkejut ketika mendapat kabar Jobs meninggal dunia pada 5 Oktober 2011, sehari setelah iPhone 4S diperkenalkan. "Dia adalah sahabat terbaik. Saya pikir tak akan ada lagi pemimpin teknologi seperti dia," tutur Wozniak, seraya disambut tepuk tangan para peserta seminar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com