Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar "Klik" Iklan Facebook Ternyata Palsu

Kompas.com - 02/08/2012, 17:45 WIB

kompas.com Ilustrasi

KOMPAS.com - Limited Run, sebuah perusahaan startup kecil, memutuskan untuk menghapus halaman Facebook miliknya dan tidak lagi memasang iklan di situs jejaring sosial tersebut.

Alasannya, "klik" yang diterima lewat iklan ternyata ditemukan bukan berasal dari pengguna sungguhan (manusia), melainkan bot (mesin).

Hal tersebut ditemukan setelah Limited Run melakukan analisis mendalam terhadap trafik yang diterima dari Facebook dengan memakai berbagai layanan analisis terasuk Click dan Google Analytics.

Untuk memastikan hasil temuan, perusahaan ini juga membuat tool analisis sendiri.

Ternyata, menurut Limited Run, 80 persen klik iklan mereka di Facebook dihasilkan bukan oleh pengguna Facebook sungguhan. Ke-80 persen "pengguna" yang meng-klik ilkan tersebut ditemukan tidak mengaktifkan JavaScript sehingga sulit diverifikasi.

Server Limited Run mencatat mereka sebagai "non-standard user agent" yang bukan berasal dari browser seperti Chrome, Firefox, Safari, IE, atau iOS.

Padahal, lanjut Limited Run lagi, selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia online, jumlah orang yang menon-aktifkan JavaScript biasanya hanya berkisar di angka 1-2 persen.

Analisis berikutnya menggunakan page logger menemukan bahwa ke-80 persen klik tersebut ternyata dilakukan oleh bot.

Facebook menarik biaya iklan dari Limited Run berdasarkan jumlah klik pada iklan yang mengarahkan pengguna ke situs milik perusahaan startup itu. Jumlah klik yang besar akan menaikkan biaya iklan.

Limited Run sendiri adalah perusahaan yang memproduksi platform software untuk pemusik dan label untuk menjual produk fisik seperti kaset rekaman.

Limited Run menegaskan bahwa mereka tidak menuduh Facebook berada di belakang kejadian klik iklan dengan bot ini. Hal tersebut bisa jadi dimotori oleh saingan yang menjalankan Denial of Service (DOS) attack untuk menaikkan ongkos iklan perusahaan.

Pihak Facebook mengatakan sedang menginvestigasi klaim dari Limited Run.

Investigasi terpisah yang pernah dilakukan oleh BBC awal bulan ini mengungkapkan bahwa di Facebook banyak terdapat akun-akun palsu yang terotomisasi.

Ribuan akun palsu bisa dijalankan dari komputer dengan software khusus oleh satu orang yang menggunakannya untuk, antara lain, memberikan status "like" palsu ke laman Fan page atau iklan sehingga memberikan kesan sukses yang semu ke pengiklan.

Facebook sendiri bersikeras bahwa, dari 901 juta akun pengguna yang tercatat, "hanya" lima sampai enam persen atau sekitar 54 juta di antaranya adalah akun palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com