Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Andalan Marissa Mayer Ubah Nasib Yahoo

Kompas.com - 15/08/2012, 08:22 WIB

Noah Berger/ReutersCEO Yahoo Marissa Mayer

 

KOMPAS.com - Marissa Mayer belum mengungkapkan strategi bisnis masa depannya secara resmi, namun dari langkah-langkahnya terlihat bahwa CEO Yahoo yang baru ditunjuk tiga minggu lalu ini memfokuskan daya dan upaya pada pengembangan produk perusahaan.

Mayer kabarnya sedang terlibat pembicaraan dengan para product leader Yahoo untuk mencari cara meningkatkan angka penggunaan servis search milik Yahoo. Juni 2012 pangsa pasar pencarian (search) Yahoo turun menjadi 13 persen, dibandingkan 15.9 persen pada periode sama 2011, menurut data dari ComScore. Mayer juga mencari cara untuk mempertahankan basis pengguna Yahoo Mai.

Selain itu, Mayer mengatakan bahwa ia berencana membuat atau membeli layanan berbasis internet yang mampu memanfaatkan jenis platform baru seperti jejaring sosial, perangkat mobile, dan teknologi yang mampu memberikan informasi pada pengguna mengenai apa saja yang ada di sekelilingnya.

Di lingkup perusahaan, Mayer menghilangkan indikator harga saham dari website internal Yahoo agar para karyawan tidak sibuk memikirkan kinerja keuangan perusahaan dan lebih fokus pada upaya pengembangan produk yang lebih baik.

Langkah Mayer ini berbeda dengan pendahulunya, Scott Thompson, yang mundur dari Yahoo setelah lima bulan bekerja karena ketahuan memalsu ijazah. Thompson ketika itu ingin mengambangkan bisnis e-comerce Yahoo dan memberi data pengguna pada pengiklan.

Ross Levinsohn, pengganti sementara Scott Thompson sebelum Mayer diangkat menjadi CEO, juga mengambil langkah berbeda dengan mencoba meningkatkan pendapatan dari iklan melalui kerjasama dengan situs penyedia konten. Levinsohn kini telah hengkang dari Yahoo menyusul masuknya Mayer.

Mantan eksekutif Google yang tengah mengandung anak pertamanya ini mengatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan rencana strategis sebelum selesai meninjau bisnis Yahoo.

Mayer mengemban tugas berat untuk membalik peruntungan Yahoo yang kinerjanya beberapa tahun terakhir cenderung menurun. Di online advertising, Yahoo berada dalam bayang-bayang Google, padahal sebagian besar dari pendapatan 5 miliar dollar AS Yahoo tahun lalu berasal dari jenis layanan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com