Qualcomm Siap Dukung Ekosistem 3G di Indonesia

KOMPAS/RIZA FATHONIPetugas memperbaiki menara BTS.

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Qualcomm berkomitmen memperkuat ekosistem jaringan 3G dan meningkatkan migrasi 2G ke 3G di Indonesia. Cara awal yang dilakukan adalah dengan membentuk komunitas 3GBanget yang bisa diikuti oleh masyarakat umum, perusahaan operator, vendor, dan pengembang aplikasi.

Country Manager Qualcomm Indonesia Ben Siagian mengatakan, Indonesia merupakan pasar potensial untuk perangkat 3G, namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat dan keuntungan dari 3G.

"Di komunitas ini kita merangkul masyarakat dan para pemangku kepentingan seperti operator seluler, pengembang aplikasi, dan vendor untuk lebih meningkatkan kesadaran dan penggunaan 3G," kata Ben saat meluncurkan komunitas maya 3GBanget di Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Ia menambahkan, di komunitas 3GBanget anggota dapat berbagi informasi dan mendapat solusi untuk memaksimalkan jaringan dan perangkat yang mendukung 3G. "3GBanget merupakan komitmen kami untuk meningkatkan migrasi 2G ke 3G," katanya.

Komunitas 3GBanget saat ini masih bersifat maya, yang ada di jejaring sosial Twitter dan Facebook. Ke depannya, Qualcomm akan menggelar pertemuan fisik atau kopi darat bagi anggota 3GBanget.

Kecepatan jaringan 3G dapat meningkatkan produktivitas, karena internet telah digunakan untuk bekerja, membuka usaha, dan belajar online. Menurut data Wireless Intelligence, pertumbuhan trafik data sebuah operator bisa mencapai 11 petabyte per tahun. Sedangkan penetrasi perangkat 3G di Indonesia hanya 23% dari total 230 juta pengguna perangkat mobile.