Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Jaringan, Ericsson Dapat Penantang Kuat dari China

Kompas.com - 17/09/2012, 11:15 WIB

Aditya Panji/KOMPAS.comCEO Grup Ericsson Hans Vestberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Ericsson mengkalim dirinya sebagai produsen peralatan jaringan telekomunikasi yang menguasai pangsa pasar di Indonesia dan dunia. Namun, Ericsson menyadari adanya persaingan ketat dari produsen asal China yang gencar menawarkan harga kompetitif.

"Dari sisi biaya, pesaing kuat datang dari China," kata CEO Grup Ericsson Hans Vestberg saat berkunjung ke Jakarta, Kamis (14/9/2012).

"Tapi inilah persaingan. Malah terlihat aneh jika dalam industri telekomunikasi tidak ada persaingan, justru kita semakin giat membuat diferensiasi," tambahnya.

Vestberg percaya diri bahwa Ericsson bisa bertahan, dan terus menguasai pangsa pasar dengan teknologi dan layanan yang ditawarkan. Ericsson juga menaruh investasi besar dalam sistem pembayar, perangkat lunak dan solusi.

Pria kelahiran Swedia, 23 Juni 1965 ini berkisah, sepuluh tahun lalu ada 15 produsen peralatan jaringan telekomunikasi. Namun tidak semuanya dapat bertahan. Kini hanya tersisa 5 produsen besar dalam industri jaringan telekomunikasi.

"Kami salah satu perusahaan yang akan masih bertahan sepuluh tahun kemudian," tegas Vestberg.

Ia mengklaim, Ericsson masih menempati peringkat pertama dengan raihan 60% pangsa pasar global. Jumlah ini lebih besar dua kali lipat dari pangsa pasar yang dikuasai produsen di peringkat dua.

Ericsson telah hadir di Indonesia selama lebih dari 100 tahun. Saat ini Ericsson Indonesia dipimpin oleh Sam Saba, yang menjabat sebagai Presiden Direktur Ericsson Indonesia sejak 1 Februari 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com