Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Saham Google Meroket?

Kompas.com - 26/09/2012, 10:11 WIB

KOMPAS.com — Saham Google menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yang pada Senin lalu ditutup dengan harga 749,38 dollar AS. Dalam perdagangan keesokan harinya, Selasa (25/9/2012), saham Google masih terus meroket. Apa gerangan yang menyebabkan ini terjadi?

Henry Blogdet, CEO sekaligus Editor-in-Chief portal berita Business Insider, melakukan survei informal melalui jejaring sosial Twitter. Ia mendapat banyak masukan dari para kolega.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan harga saham Google terus naik. Berikut daftar yang dibuat Henry:

  • Motorola Mobility, perusahaan pembuat perangkat mobile yang diakuisisi Google tahun ini, mulai menggebrak pasar dengan merilis produk-produk terbaru.
  • Banyak orang menyadari bahwa Facebook bukan ancaman serius untuk Google. Selain itu, ada anggapan bahwa Facebook bukanlah "the next Google".
  • Bisnis utama Google, yakni mesin pencari, masih terus tumbuh seperti rumput liar.
  • Sistem operasi mobile Android memimpin pangsa pasar smartphone global, di mana hampir semua segmen pasar dapat menjangkaunya.
  • Smartphone berbasis Android dianggap selevel dengan iPhone besutan Apple. Tablet Google Nexus 7 juga mendapat sambutan baik.
  • Pendiri sekaligus CEO Google, Larry Page, aktif kembali bekerja di Google dan memberi energi positif bagi perusahaan.
  • Investor ingin berinvestasi di perusahaan yang mengalami "pertumbuhan dengan harga yang wajar." Dan saham Google menjanjikan untuk hal itu.
  • Uang berputar keluar dari Apple untuk ditaruh ke Google.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com