Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedutaan Besar AS Sediakan 10.000 Dollar untuk Aplikasi Lokal Terbaik

Kompas.com - 13/10/2012, 09:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela ajang Social Media Festival 2012, Kedutaan Besar AS, salah satu pendukung acara ini, mengumumkan kalau mereka sedang mengadakan sebuah kompetisi yang dinamakan Intellectual Property (IP) App Challenge.

IP App Challenge merupakan sebuah kompetisi yang meminta para pesertanya untuk membuat aplikasi mobile dengan tema perlindungan terhadap hak intelektual di Indonesia.

"Kedutaan Besar AS mengadakan acara ini bekerjasama dengan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI)," kata Philip W. Roskamp, Wakil Atase Pers, Kedutaan Besar AS, saat berbincang dengan KompasTekno, Jumat (12/10/2012).

Jenis aplikasi tersebut sifatnya bebas, bisa saja berbentuk game, jejaring sosial, dan pendidikan. Platform apa pun, seperti Android, iOS, Windows Phone 7.5, dan BlackBerry, memenuhi syarat untuk mengikuti ajang ini.

Walaupun para peserta bebas dalam menentukan jenis dan platfom yang digunakan, satu hal yang harus diingat adalah tema dari kompetisi ini sendiri. Aplikasi yang dibuat haruslah mempromosikan anti pembajakan.

Pemenang ajang IP App Challenge ini akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelajar dan developer profesional. Setiap tim boleh terdiri dari 1 hingga 5 orang. Masing-masing tim pemenang akan dihadiahi uang tunai sebesar 5.000 dollar AS.

Para peminat ajang ini bisa mendaftarkan hasil karyanya melalui situs ipappchallenge.gepiindonesia.org.

Aplikasi yang dibuat oleh para peserta diharuskan sudah dikirim sebelum tanggal 31 Oktober mendatang.

Saat ditanya mengapa Kedutaan Besar AS memilih tema hak kekayaan intelektual dalam kompetisi kali ini, Roskamp mengingatkan betapa tingginya tingkat pembajakan di Indonesia.

"Tingkat pembajakan aplikasi di Indonesia mencapai angka 87 persen," jelas Roskamp.

"Ada begitu banyak kerugian dari segi keuangan karena adanya pembajakan ini. Dengan adanya kompetisi ini, semoga warga Indonesia semakin sadar akan masalah pembajakan ini," tutup Roskamp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com