Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa, Kelompok Hacker Enggan "Jaga" Wikileaks

Kompas.com - 16/10/2012, 14:05 WIB

Reuters Julian Assange, pendiri situs WikiLeaks

KOMPAS.com — Awalnya, Anonymous, kelompok peretas terkenal, selalu membela Wikileaks, situs buatan Julian Assange yang banyak membeberkan dokumen rahasia sebuah negara. Namun, sebuah keputusan yang diambil oleh Wikileaks telah membuat Anonymous kecewa.

Akhirnya, kelompok tersebut perlahan-lahan mulai menarik dukungannya. Ini merupakan kerugian bagi Wikileaks karena Anonymous kerap melindungi dan menyerang balik pihak-pihak yang dianggap merugikan Wikileaks.

Dikutip dari BGR, mulai beberapa hari yang lalu, beberapa pengguna Wikileaks dilaporkan merasa terganggu dengan sebuah overlay banner berwarna merah. Banner tersebut menutupi keseluruhan halaman situs yang membuat para pengguna tidak bisa membaca keseluruhan isi dokumen.

Untuk menghilangkan banner tersebut, Wikileaks meminta kepada si pengguna untuk membayar sejumlah uang sebagai donasi agar situs tersebut dapat tetap berjalan.

Padahal, menurut Anonymous, banner tersebut sebenarnya dapat dihilangkan dengan cara mematikan fitur JavaScript yang ada di browser, sebuah cara yang belum tentu diketahui oleh sebagian besar pengguna.

"Pengguna mungkin tidak mengetahui apa itu Javascript, juga tidak diberi tahu bagaimana cara mematikan fitur tersebut," kata Anonymous.

Oleh karena itulah, Anonymous beranggapan kalau Wikileaks sudah tidak sejalan dengan visi yang selama ini diemban. Sudah tidak ada lagi keinginan dari Wikileaks untuk memberikan kebebasan dalam mengakses sebuah informasi.

Anonymous pun menuduh Wikileaks lebih berkonsentrasi terhadap status "selebriti" Assange, daripada membagikan informasi yang merupakan tujuan awal mereka.

"Tujuan awal Wikileaks semakin menghilang, bahkan kami mendengar kalau Julian Assange telah makan malam dengan Lady Gaga tadi malam. Hal tersebut baik untuknya, tetapi tidak menarik perhatian kami. Kami lebih tertarik dengan pemerintahan yang transparan dan membawa keluar dokumen dan informasi yang ingin mereka sembunyikan dari publik," ungkap Anonymous.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com