Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irjen Putut Eko Kapolda Metro

Kompas.com - 27/10/2012, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno (51) akan menggantikan Inspektur Jenderal Untung Suharsono Radjab (58) sebagai Kepala Polda Metro Jaya. Putut diharapkan mampu menyesuaikan irama kerjanya dengan kebijakan dan sepak terjang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Menurut rencana, serah terima jabatan Kapolda Metro akan berlangsung tanggal 30 Oktober 2012. Putut yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat itu akan bekerja sebagai Kapolda Metro mulai 1 November 2012.

Pergantian Kapolda Metro didasarkan Surat Keputusan Kepala Polri Nomor 640/IX/2012, yang diterbitkan Jumat, 26 Oktober 2012.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat sore, mengatakan, acara serah terima jabatan Kepala Polda Metro Jaya direncanakan di Mabes Polri pada Selasa, 30 Oktober.

”Acara pisah sambut belum dipastikan apakah Selasa sore atau malam itu juga, atau besok harinya. Hari Minggu ini akan kami rapatkan,” tuturnya.

Menurut Rikwanto, Untung ditugaskan ke Mabes Polri di bagian pelayanan markas sebagai langkah persiapan pensiun atau memasuki purnabakti sebagai anggota Polri.

Pengganti Untung, yaitu Putut Eko, adalah angkatan 1984 Akademi Kepolisian. Sebelum menjadi Kapolda Jabar, Putut adalah Kapolda Banten, Wakil Kapolda Metro Jaya, dan Sekretaris Pribadi Presiden RI.

Pengganti Putut Eko adalah Brigadir Jenderal (Pol) Jodie Rooseto (53) yang saat ini adalah Kapolda Lampung. Pengganti Jodie adalah Brigadir Jenderal (Pol) Drs Heru Winarno (50) yang saat ini perwira tinggi Polri yang ditugaskan sebagai Kepala Biro Umum Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Irama Jokowi

Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia yang juga anggota Komisi Kepolisian Nasional, Prof Adrianus Meliala, mengimbau kapolda baru agar menyesuaikan irama kerjanya dengan sepak terjang Gubernur DKI Joko Widodo. ”Gerakan ataupun kebijakan Jokowi tak terduga dan bisa merepotkan polisi kalau kapolda tak bisa menyesuaikan irama kerjanya,” tutur Meliala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com