Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liquipel, Pelapis Anti-Air untuk Ponsel dan Tablet

Kompas.com - 04/11/2012, 08:44 WIB

KOMPAS.com - Kecuali model-model tertentu yang memang didesain tahan banting, kebanyakan gadget mobile seperti smartphone dan tablet pantang terpapar benda cair kalau tak mau rusak.

Tidak adanya pelindung khusus anti-air untuk gadget tersebut dilihat sebagai peluang bisnis oleh Liquipel. Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat ini menciptakan semacam pelapis khusus tahan air untuk melindungi gadget.

Nama lengkapnya, "super-hydrophobic nano-coating" yang melapisi semua komponen vital sebuah perangkat hingga level molekuler.

Karena tebalnya hanya seperseribu diameter rambut manusia, lapisan khusus anti-air ini diklaim sama sekali tak kasat mata dan tak mengubah bentuk ataupun  "rasa" gadget di genggaman tangan.

"Untuk menerapkan lapisan anti-air ini, gadget dimasukkan ke dalam oven khusus yang akan menebarkan uap pelapis. Uap ini akan masuk hingga ke sela-sela gadget dan membuatnya anti-air," jelas GM Sales dan Marketing PT LQP Asia Hendru Susilo usai acara peluncuran perdana di Indocomtech 2012, Jumat (2/11/2012).

Alat khusus ini terdapat di markas PT LQP Asia di bilangan Permata Hijau, Jakarta Barat. Perusahaan pemegang tunggal merk Liquipel ini mematok biaya sebesar Rp 400.000 untuk melapisi smartphone, sementara tablet dikenakan ongkos Rp 500.000. "Apapun tipenya dan berapapun ukurannya, 4, 5, 7 inci atau lebih. Pembagian harga didasarkan pada dua kategori itu," lanjut Hendru.

Menurut dia, dengan lapisan khusus dari Liquipel, gadget bisa bertahan di air dengan kedalaman maksimal 1 meter dalam waktu 30 menit. Daya tahan lapisannya sendiri diklaim mencapai seumur hidup alias tak akan pernah luntur.

Akan tetapi, pelapis Liquipel tidak bisa dipakai di beberapa jenis perangkat. "Misalnya notebook, karena ada bagian engsel layar yangh harus menekuk. Kamera pocket bisa, tapi untuk jenis SLR harus diteliti dulu bisa atau tidaknya." ujar Hendru.

Liquipel, lanjut Hendru, sudah diciptakan sejak 2009, tetapi baru masuk Indonesia pada pameran Indocomtech tahun ini. "Selain di Indonesia, ada juga cabang di HongKong dan Australia."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com