BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China memblokir website majalah terkemuka, Jumat (4/12/2012). Diduga, penutupan karena media pro reformis itu menerbitkan sebuah artikel menyerukan reformasi politik dan pemerintah konstitusi yang merupakan topik sensitif untuk Partai Komunis.
"Yanhuang Chunqiu" atau "Cina Dalam Sejarah" adalah majalah yang berpengaruh di Beijing. Majalah itu menampilkan esai dari para pensiunan pejabat reformis.
Dalam pesan yang ditayangkan di laman microblogging resminya di Sina Weibo, majalah itu mengatakan bahwa pihaknya telah diberitahu pada Kamis jika pendaftaran situs itu telah dibatalkan. Majalah itu juga mengatakan bahwa pihaknya tidak memperoleh pemberitahuan mengenai alasan pembatalan.
"Majalah ini berusaha untuk mengetahui alasan rincinya," demikian pernyataan media itu. Wu Si, pemimpin redaksi majalah, belum menjawab permintaan untuk memberikan komentar.
Upaya untuk membuka websitenya yang beralamat di www.yhcqw.com memunculkan gambar kartun polisi yang memegang lencana dan pesan bahwa laman tersebut telah ditutup.
Meskipun demikian, artikel yang tampaknya telah menyinggung pemerintah, yang ditulis dalam bentuk pesan tahun baru, masih bisa diakses di akun microblogging majalah tersebut.
"Dalam lebih dari 30 tahun reformasi, pelanggaran yang disebabkan oleh reformasi politik yang tertinggal dari reformasi ekonomi telah makin terlihat setiap harinya, dan faktor instabilitas sosial secara bertahap terakumulasi. Mempromosikan reformasi sistem politik adalah tugas yang mendesak," demikian inti artikel itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.