Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Inovasi Apple dan Google

Kompas.com - 05/02/2013, 13:32 WIB

SHUTTERSTOCK Ilustrasi.

KOMPAS.com - Apple didapuk sebagai perusahaan paling inovatif pada tahun 2012, menurut survei yang dilakukan oleh Booz & Company, sebuah perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di Amerika Serikat.

Hasil dari survei yang dilakukan terhadap 1000 perusahaan itu dirilis dalam laporan bertajuk “Global Innovation 1000 Reports”. Laporan tahunan itu menyebutkan sejumlah perusahaan inovatif di seluruh dunia di sepanjang 2012.

Di bawah Apple, Google menempati posisi kedua perusahaan paling inovatif, diikuti oleh 3M, Samsung, GE, Microsoft, Toyota, P&G, IBM, dan Amazon.

Selain mendata perusahaan-perusahaan yang inovatif, melalui survei itu Booz juga mempelajari bagaimana perusahaan-perusahaan sukses bisa menciptakan beragam inovasi produk dan jasa.

Menurut Businessinsider yang dikutip KompasTekno, berikut adalah hal-hal yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan inovatif, diantaranya adalah Apple dan Google, berdasarkan survei tersebut:

Dalam perusahaan inovatif, semua orang adalah inovator. Setiap karyawan dalam perusahaan ini dipercaya sebagai orang-orang yang kreatif. Mereka dibuat merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya, dirangkul dan dihargai, serta diberikan kepercayaan untuk berinovasi.

Dengan menjaga kultur kreatif dalam lingkungan kerja, perusahaan bisa mengembangkan ide dan menciptakan produk-produk baru yang berguna.

Perusahaan inovatif mengukur kesuksesan ide mereka. Perusahaan menghitung berapa banyak ide yang akhirnya dieksekusi dan dikembangkan menjadi produk nyata.

Hasil survei Booz cukup mengejutkan. Ternyata semakin kecil perusahaan, semakin berani pula mereka mengeksekusi ide-idenya. Perusahaan kecil memang memiliki jumlah karyawan lebih sedikit, namun lebih gesit dan tidak direpotkan oleh birokrasi.

Perusahaan inovatif banyak mengubah idenya sebelum menjadikannya produk. Menciptakan inovasi tidak secepat kedipan mata. Inovasi bukan hanya soal menemukan ide, tetapi juga soal memilih mana ide yang benar-benar bagus.

Ada tahapan-tahapan yang perlu dilalui untuk mengeksekusi ide menjadi sebuah produk nyata. Riset, uji coba, serta mengumpulkan feedback dari konsumen adalah proses yang wajib dilalui.

Singkat kata, perusahaan inovatif mengujikan ide-ide mereka kepada para pelanggan, karyawan, serta partnernya. Inovasi yang sukses harus menggabungkan hal-hal yang dicari oleh konsumen dengan hal yang benar-benar baru.

Perusahaan inovatif memiliki satu orang yang bertanggung jawab soal ide dan inovasi. Sergey Brin, misalnya, adalah “raja ide” di Google. Dia bertanggung jawab atas proyek Google X, sebuah fasilitas yang dibangun Google untuk melakukan riset dan mengembangkan teknologi-teknologi masa depan.

Perusahaan inovatif mendapatkan ide dari mana saja, baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan ini “berbicara” dengan para pelanggan dan klien mereka, baik secara langsung ataupun melalui survei yang dilakukan oleh firma riset yang mereka sewa.

Perusahaan inovatif sadar bahwa inspirasi untuk menciptakan produk yang hebat hanya akan datang jika mereka betul-betul mengenal para pelanggannya. Untuk menciptakan inovasi, mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk mengakuisisi perusahaan lain, memasuki pasar yang baru, atau menarik orang-orang kreatif yang berjiwa entrepreneur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com