Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diserang Peretas 3,9 Juta Kali

Kompas.com - 03/04/2013, 13:03 WIB
ANTARA/M AGUNG RAJASA Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (tengah), didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (kanan), meninggalkan ruangan seusai pertemuan tertutup di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (2/4). Pertemuan tersebut membahas sistem keamanan dan pertahanan dunia maya di Indonesia dari serangan peretas.

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia diserang sebanyak 3,9 juta kali di dunia maya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang ditemui hari Selasa (2/4/2013), menjelaskan, serangan itu dilakukan terhadap beragam situs dan sistem yang dikendalikan Pemerintah Indonesia.

"Kita membentuk National Cyber Security bersama Kementerian Pertahanan dan instansi terkait. Gangguan yang dialami berasal dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar gangguan berasal dari luar negeri,” kata Tifatul.

Dia menambahkan, sebagian besar gangguan di dunia maya dilakukan dengan motif ekonomi. Meski demikian, ada juga gangguan yang ditujukan untuk mencuri data yang dimiliki Pemerintah Indonesia.

Tifatul menambahkan, pihaknya mengupayakan perlindungan dunia bisnis, instalasi vital seperti listrik, penerbangan, bursa efek, hingga data penduduk elektronik dari gangguan peretas.

Hasil pemilihan umum pun bisa dimanipulasi dalam sistem elektronik dan dunia maya sehingga dapat menimbulkan gangguan di dalam negeri.

Sudah mengganggu

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, jenis gangguan yang dihadapi Indonesia beragam, seperti serangan peretas dan tracker. Namun, tingkat gangguan itu belum sampai mengganggu kedaulatan Indonesia.

"Walau demikian, tetap harus dihadapi dan diantisipasi karena sudah ada gangguan dalam skala mikro dan lokal, seperti membuat listrik padam, mencuri data, mengubah rambu lalu lintas elektronik, dan lain-lain," ujar Purnomo.

Pertahanan dunia maya dikoordinasi Kementerian Pertahanan dan dijalankan tiga matra TNI, yakni Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat, untuk ancaman terhadap keutuhan wilayah dan serangan nonmiliter.

Untuk itu, lanjut Purnomo, dibuat regulasi, tata kelola, dan infrastruktur demi terbentuknya sistem informasi pertahanan negara pada tahun 2014.

Kementerian Pertahanan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika menghimpun tenaga ahli untuk membangun sistem keamanan dunia maya sebagai bagian dari sistem keamanan negara. Saat ini tengah dihimpun masukan secara bottom up dari instansi terkait untuk membangun sistem keamanan dan pertahanan di dunia maya. Regulasi tersebut akan diselesaikan dalam satu tahun ke depan.

Sejumlah lembaga, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Narkotika Nasional, serta Badan Intelijen Negara, dilibatkan dalam koordinasi keamanan dunia maya.

Tifatul melanjutkan, pihaknya mengupayakan dibuatnya protokol kedaulatan negara di dunia maya seperti dilakukan di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Persoalan keamanan informasi menjadi masalah sangat vital yang dapat memengaruhi kehidupan sebuah negara dan pemerintahan di era teknologi informasi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika saat ini sudah memiliki tim untuk mengatasi serangan di dunia maya. (Ong)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com