Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Iran Klaim Ciptakan "Mesin Waktu"

Kompas.com - 16/04/2013, 10:58 WIB

AP Abraj Al-Bait Towers di Mekkah, Arab Saudi

KOMPAS.com — Seorang ilmuwan asal Teheran, Iran, mengklaim telah menguasai masa depan dengan "mesin waktu" yang ia ciptakan, bahkan mencapai delapan tahun ke depan.

Ilmuwan itu bernama Ali Razeghi yang namanya telah terdaftar di Pusat Penemuan Strategis Iran sebagai penemu "The Aryayek Time Traveling Machine" atau "Mesin Perjalanan Waktu Aryayek."

Kepada kantor berita Fars, Rabu (10/4/2013), Razeghi menjelaskan bahwa alat yang dibuatnya tidak membawa pengguna ke masa depan. "Mesin ini tidak akan membawa Anda ke masa depan, tapi dia akan membawa masa depan kepada Anda," ujarnya.

Ya, alat itu bisa meramalkan masa depan setelah disentuh oleh pengguna, dan hasil ramalannya akan dicetak.

Ilmuwan berusia 27 tahun itu mengatakan, cara kerja alat didasarkan pada algoritma yang kompleks untuk meramal masa depan. Jangka waktu ramalannya bisa lima hingga delapan tahun ke depan dengan tingkat akurasi 98 persen.

"Saya telah mengerjakan proyek ini selama 10 tahun terakhir," kata Razeghi, yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Penemuan Strategis Iran. Ia menambahkan, mesin waktu ini bisa dipasangkan ke komputer pribadi.

Dengan Mesin Perjalanan Waktu Aryayek, Razeghi berharap Pemerintah Iran dapat memprediksi kemungkinan konfrontasi militer dengan negara asing, dan meramalkan fluktuasi nilai mata uang asing dan harga minyak.

"Tentu pemerintah dapat melihat lima tahun ke depan dan akan mempersiapkan diri menghadapi tantangan atau mungkin kekacauan," ucap Razeghi. "Karena itu kami berharap bisa memasarkan penemuan ini ke antarnegara ataupun individu setelah kami mencapai tahap produksi massal."

Menurutnya, orang Amerika sedang berusaha membuat dan menghabiskan jutaan dollar untuk penemuan mesin serupa. Ia berbangga hati karena bisa menciptakan mesin Aryayek dengan biaya yang relatif terjangkau.

Prototipe mesin waktu buatan Razeghi hingga kini sengaja belum diluncurkan karena ia khawatir ada pihak yang melakukan plagiat. "Alasan kita tidak meluncurkan prototipe pada tahap ini adalah bahwa China akan mencuri ide dan memproduksinya dalam jutaan dalam semalam."

Razeghi mengaku mesin yang dibuatnya mendapat banyak kritik dari teman dan kerabat karena "mencoba bermain-main dengan Tuhan." Namun ia membantah bahwa proyek ini sama sekali tidak melanggar nilai agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com