Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google dan Twitter Diminta Bantu Polisi

Kompas.com - 07/05/2013, 18:24 WIB

Dzhokhar Tsarnaev, dalam gambar yang dirilis FBI, Kamis (18/4/2013) siang waktu setempat. AFP/STAN HONDA

KOMPAS.com - Google, Twitter, serta beberapa perusahaan teknologi dan telekomunikasi lain, dipanggil oleh penegak hukum AS menyusul peristiwa bom Boston. Perusahaan teknologi diminta turut membantu mengungkap kejahatan dengan menyediakan produk yang memudahkan pengawasan.

Seperti diketahui, data pelacakan lokasi dari Apple iPhone dan foto yang diambil dari ponsel pintar, telah membantu polisi menangkap kakak-beradik tersangka bom Boston Marthon pada 15 April 2013, yakni Dzhokhar Tsarnaev dan Tamerlan Tsarnaev.

Bukan hanya Apple, penegak hukum juga meminta perusahaan teknologi lain -- termasuk Google dan Twitter -- untuk menyerahkan data dalam waktu beberapa bulan sebelum perisitiwa bom.

International Association of Police Chiefs meminta regulator di  AS untuk memperbarui undang-undang, agar perusahaan teknologi dan telekomunikasi membuat alat pencegahan yang memungkinkan penegak hukum melakukan pengawasan atas perintah pengadilan.

"Ini bukan hanya Verizon dan perusahaan operator seluler, tapi ada Twitter dan segala macam layanan untuk metode berkomunikasi," kata Peter Modafferi, Chairman Police Investigative Operations Committee, seperti dikutip dari Bloomberg.

Namun, usulan itu ditolak oleh kelompok pendukung privasi dan perusahaan internet. Managing Director perusahaan pemodal ventura Haterry, Josh Mandelsohn berpendapat, berbagi data privasi pengguna kepada pemerintah bisa merusak reputasi perusahaan teknologi.

"Kami tidak ingin dipaksa untuk turut membongkar atau mengubah model bisnis kami karena undang-undang baru atau permintaan non-yudisial," kata Mandelsohn.

Paul Tiao, mantan penasehat senior kejahatan siber dan teknologi di FBI, mengatakan, penegak hukum AS harus mengambil jalan keluar untuk tetap melindungi negara, tanpa harus merusak daya saing dan inovasi perusahaan teknologi. Antara keamanan dan privasi harus seimbang.

Penegak hukum AS terbilang sering meminta data kepada perusahaan teknologi. Antara Juli sampai Desember 2012, Google menerima 8.438 permintaan data sedangkan Twitter 815 permintaan data.

Microsoft menerima 11.073 permintaan data dari pemerintah AS sepanjang tahun 2012, sementara Skype menerima 1.154 permintaan. Facebook tidak mempublikasikan informasi permintaan data dari penegak hukum, begitu juga dengan Apple.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com