Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Jangan Pakai Windows "Jadul"

Kompas.com - 14/05/2013, 18:09 WIB
Aditya Panji

Penulis

Oik Yusuf/KompasTekno Produk tablet Windows 8 dari Acer

JAKARTA, KOMPAS.com — Microsoft sedang berusaha merayu pengguna yang masih memakai software "tua" untuk beralih ke software atau sistem operasi yang lebih baru. Microsoft mengungkap tiga alasan mengapa pengguna perlu "migrasi" ke software atau sistem operasi terbaru.

Business Group Lead Windows Microsoft Indonesia, Lucky Gani, menjelaskan, software tua tidak lagi mendapat dukungan penuh dari perusahaan yang mengembangkannya. Hal ini akan dialami sistem operasi Windows XP dan software perkantoran Office 2003, yang akan dihentikan dukungannya pada April 2014.

Secara umum, produk Microsoft memiliki dua "siklus kehidupan". Pertama adalah mainstream support, sebuah produk akan diperbarui di segala sektor, meliputi keamanan, stabilitas, patch, dan pengadaan fitur baru secara gratis.

Siklus kedua adalah extended support. Dalam hal ini, Microsoft hanya akan memperbarui sektor keamanan untuk menambal celah keamanan. Sementara pembaruan jenis lainnya tersedia secara berbayar.

Jika perusahaan sudah menghentikan dukungan teknis, software bersangkutan tidak mendapat mainstream support dan extended support. Di tahap ini, menurut Lucky, ada risiko keamanan, yaitu sebuah komputer akan rentan terhadap serangan virus dan program jahat karena tidak adanya pembaruan sistem keamanan untuk menangkal serangan cyber yang makin canggih.

"Ini alasan pertama pengguna migrasi ke software dan OS yang lebih baru. Tanpa security update, dikhawatirkan virus bisa mencuri atau merusak data dan informasi bisnis Anda," jelas Lucky dalam diskusi di kantor Microsoft Indonesia di Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Alasan kedua, jika timbul masalah pada komputer yang menggunakan sistem operasi tua, dukungan teknis yang tersedia secara online maupun melalui telepon tidak lagi tersedia. Pengguna harus menghadapi sendiri permasalahan tersebut.

Sebuah komputer yang pakai sistem operasi tua terkadang tidak bisa menjalankan software dan aplikasi generasi terbaru. Perusahaan pembuat software fokus membuat produk untuk sistem operasi terkini. Selain itu, driver untuk memaksimalkan performa hardware, beberapa tidak kompatibel dengan sistem operasi tua.

Down time menjadi alasan ketiga. Anda harus bersiap menanggung risiko terganggunya aktivitas bisnis karena alasan teknis pada komputer bisa berupa software maupun hardware.

Jika menjalankan bisnis dengan komputer, lalu terjadi gangguan pada komputer tersebut, Anda akan kehilangan waktu karena komputer rusak dan tidak dapat beroperasi. Bagi pelaku UKM yang memiliki perangkat komputer terbatas, hal ini tentu merugikan usaha.

Microsoft mengajak pengguna untuk migrasi menggunakan software dan sistem operasi terkini, yang diklaim memberi pengalaman komputasi lebih baik. Software versi terbaru tentu mengalami penyempurnaan dan mengikuti tren teknologi, termasuk komputasi mobile dan komputasi berbasis awan (cloud).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com