Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Beli Aplikasi Peta Waze Rp 12 Triliun, Buat Apa?

Kompas.com - 12/06/2013, 15:26 WIB

KOMPAS.com — Setelah sempat dirumorkan selama berbulan-bulan, Google akhirnya benar-benar membeli Waze. Nilai pembeliannya tak disebutkan, tetapi Google disinyalir menggelontorkan uang hingga 1,3 miliar dollar atau sekitar Rp 12,7 triliun untuk mengakuisisi layanan pemetaan berbasis komunitas dari Israel itu.

Google sendiri sebenarnya sudah memiliki layanan yang mirip dengan milik Waze, sebut saja informasi kemacetan lalu lintas di versi Android Google Maps. Pengguna Android pun bisa memberikan update informasi waktu tempuh ke Google.

Kalau begitu, lalu mengapa raksasa internet tersebut mencaplok Waze? Sebagaimana dikutip dari Forbes, ada beberapa kemungkinan alasan.

1. Menggaet basis pengguna Waze

Tak seperti Google Maps, Waze berhasil menciptakan budaya user engagement di kalangan para penggunanya. Banyak dari peta-peta di dalam Waze dibuat menggunakan GPS untuk melacak "pergerakan jumlah pengguna yang hampir mencapai 50 juta".

Sepertiga pengguna Waze aktif berbagi informasi-informasi terkini di jalan, seperti hambatan lalu lintas dan penutupan jalur. Pengguna juga bisa menyunting peta untuk meningkatkan akurasinya. Layanan ini pun menumbuhkan kultur saling menolong yang dihargai dengan pemberian poin dan badge.

Selain itu, puluhan pengguna Waze tersebut juga akan memperkuat basis komunitas mobile Google, yang masih belum sebesar Facebook dan Twitter di ranah social networking.

2. "Mengamankan" Waze dari Facebook dan Apple

Pembelian Waze oleh Google menyebabkan teknologi-teknologi milik layanan itu tak bisa dipakai oleh kompetitor semacam Facebook dan Apple.

Kedua saingan Google ini memiliki layanan peta masing-masing. Facebook menyediakan fitur "check in", tetapi pengguna tidak bisa membuat rute di software peta jejaring sosial tersebut. Dengan menjauhkan Waze dari Facebook, Google bisa tetap selangkah lebih maju dalam hal mapping.

3. Menambah fitur ke Google Maps

Waze memiliki sejumlah fitur yang belum ada di Google Maps, misalnya kemampuan untuk melaporkan hal-hal seperti "penampakan" polisi, lokasi speed camera, dan lain sebagainya. Semua bermanfaat bagi pengguna Waze dan bisa ditambahkan ke Google Maps melalui akuisisi.

4. Menyediakan Waze sebagai alternatif Google Maps

Usai dibeli Google, CEO dan jajaran staff Waze dilaporkan akan tetap berkantor di Israel dan beroperasi secara independen selama tiga tahun. Setelah itu, ada kemungkinan Google bakal terus menjalankan layanan tersebut.

Strategi ini dipakai oleh Microsoft yang membeli Skype seharga 8,5 miliar dollar AS pada 2011. Sebelumnya, Microsoft memiliki produk saingan bernama Messenger, tetapi layanan itu kemudian ditutup dan digantikan oleh Skype yang kini berfungsi sebagai portal pesan instan dan conferencing andalan Microsoft.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com